Minggu, 18 Oktober 2015

Arti Sebuah Nama - Pengaruh Psikologi Nama Bagi Anak

arti sebuah nama bagi anak

Pengaruh Nama Bagi Mental Anak

Setelah anak kita lahir, sebagai orang tua kita perlu menyiapkan ( beberapa ) calon nama untuknya. Ada sebuah catatn menarik tentang pemberian nama anak,yaitu nama anak bukan asal lucu dan terkesan keren, karena memberi nama anak adalah pekerjaan yang serius alias tidak main-main.
Dalam hal pemberian nama kita akan belajar melalui tulisan Irawati Istiadi ( 2003 ) dalam bukunya " Mendidik anak dengan cinta ". Menurut Irawati, nama seorang anak akan memberikan dampak psikologi yang cukup besar
Beberapa pengaruh psikologi itu antara lain :

1. Mencitrakan Diri

Ada benarnya jika orang menganggap nama ibarat sebuah do'a, ketika nama anak disebut, ia akan direkam oleh otak dan masuk ke alam bawah sadarnya. Jika nama anak mengandung nilai positif akan memudahkan bawah sadarnya untuk memunculkannya menjadi perwatakan yang positif pula. sebaliknya, dengan panggilan yang kurang baik dan sudah direkam dalam bawah sadarnya, ia akan membentuk pencitraan yang negatif pula
Wajar sekali dalam Al-Quran Allah mengingatkan
" Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar gelar yang buruk "

 2. Menarik Perhatian

Nama yang terdengar aneh di telinga memang akan menjadi  pusat perhatian orang, seperti
Iqra' Visi Bela negara
Greizelda Moniteria Putri ( lahir di masa krisis moneter )
Jika anak disiapkan dengan baik menjadi pusat perhatian, umumnya nama-nama seperti itu cukup memberi peluang menaikkan rasa percaya dirinya. Sebaliknya, jika sejak awal anak kurang memiliki rasa kurang percaya diri, maka nama-nama yang mencolok justru menjadi bumerang yang menguatkan rasa mindernya

 3. Mengabaikan Individu

Ada banyak jenis nama yang begitu umum yang dipakai dalam masyarakat, seperti Budi, Amir, Iwan, Santoso, Siti. Nama yang terlalu umum bisa menghilangkan ciri khas individualitasnya. Ada perasaan terabaikan dalam diri anak dengan pemberian nama yang terlalu umum.

 4. Menyakitkan Hati

Bagaimana kira-kira perasaan seorang anak yang dipanggil " gembrot ", " kriwul ", atau " jlitheng " ( kulit badan yang hitam pekat )? Jika pada mulanya panggilan seperti itu bikin malu, tentunya hal itu hanya akan menambah rasa tidak percaya diri, dan bahkan terasa menyakitkan.

 5. Ketidaksesuaian, awal konflik batin

Ada anak laki-laki namanya Arjuna, padahal, maaf, wajahnya tidak terlalu tampan. Tentu ada konflik dan beban batin yang menggelayut di hatinya.
Agaknya dalam pemberian nama ini ada semacam "tawar menawar takdir " antara orang tua dengan Allah Swt. Salah satu tawar menawar itu adalah berkaitan dengan upaya pencerdasan anak sejak awal. Untuk itu islam dengan segala kelengkapan dan kesempurnaan tuntunannya memberikan panduan yang ringkas dan jelas tentang pemberian nama untuk anak

Sumber: ( Saifullah- Mencerdaskan Anak )

Baca juga:

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.