Minggu, 08 Januari 2017

Kitab Tasawuf Imam An Nifari - Arti Nama Allah Yang Maha Perkasa

BUKU 3

kitab tasawuf annifari

2.    Arti  Makna Nama-Nya “YANG  MAHA  PERKASA”

Allah berseru kepada hamba-Nya.

“Tidaklah Aku dapat dipandang oleh mata, tidak pula dapat dilihat oleh pandangan; Tidak pula Ilmu pengetahuan dapat menghampiri kepada-Ku;

Aku tidak dapat dikenal oleh sejauh pengenalan.

Aku Yang Maha Perkasa yang tidak dapat dicapai bagaimanapun, dan... tak dapat dijumpai walau dengan sebutan nama-Ku.

Setiap ucapan kata telah nampak nyata, maka Akulah yang menciptakannya dan merangkai huruf-hurufnya. Tidak akan melampaui kesemuanya itu adalah bahasa-bahasa yang dikenal dan diketahui yang disifatkan. Aku adalah yang tidak dapat dijangkau dan diserupakan dengan apapun. “Laisa Kamitslihi Syai-‘un” (QS.Asy-Syura 42:11).

“Akulah Allah Yang Maha Suci yang tidak dapat dimasuki dan dijumpai oleh tubuh-tubuh dan tidak oleh huruf-huruf sekalipun dan tidak pula dapat dicapai oleh kalimat-kalimat”.

Hai Hamba!! Jangan salah terka bahwa setiap yang dhahir itu dapat dilihat... Akulah Raja yang menyata dengan Kemurahan dan tersembunyi dengan Keperkasaan.

Hai hamba!! Akulah Yang Dahir yang tidak dapat dilihat dan dipandang oleh mata, dan Akulah Yang Batin yang tidak dapat disentuh oleh prasangka dan persangkaan yang bagaimanapun.

Hai hamba!! Akulah Yang Maha Kekal, yang mana kekekalan Ku tidak dapat diberitakan oleh abad; Dan Akulah Yang Esa yang jauh dari bilangan dan perhitungan”.

“Setiap sesuatu akan dituntut oleh asal mulanya, sebagaimana tubuh dituntut oleh asa mulanya. Yang Satu itu AKU, Yang Maha Tunggal dan sendirian, dan tidaklah Aku dari sesuatu lalu sesuatu itu akan menuntut pada-Ku.

Dan tidaklah Aku dengan sesuatu, maka sesuatu itu akan menyertai Ku.
Aku adalah mutlak, tiada satu pun ikatan, dan Aku bebas tanpa ada sesuatu yang menentukan”.


3.    BERSANDING  BERSAMA  ALLAH

Allah berseru kepada hamba-Nya.
“Apabila engkau berhimpun dengan selain Ku, kemudian berpisah, niscaya tidak dapat engkau berhimpun (lagi)”.

“Hendaklah engkau bersanding dengan Ku, niscaya engkau akan berhimpun dengan yang menghimpun segala yang bersanding dengan Ku. Dan engkau akan mendengar dengan pendengaran yang mendengarkan segala pendengaran, maka engkau akan mencakup selain dirimu dan engkau akan memberitakan tentang DIA dan tidaklah engkau akan dicakup oleh selainmu lalu DIA memberitakan perihal mu”.

“Orang yang berdiri di Hadirat Ku tidaklah ia akan ditawan oleh pesona keindahan dan tidaklah ia dikejutkan oleh kegentaran, karena ia melihat Yang Nyata (Adh-Dhahir) dan bukan kenyataan-kenyataan (yang berbilang) Ia akan melihat keindahan yang bukan dapat dinamakan keindahan lagi. Ia akan nampak Yang Mutlak yang tidak lagi terikat (Al Maqyyad), ia akan melihat yang menentukan dan bukan yang ditentukan”.

“Wajah Ku hanya Ku peruntukan bagi para yang berdiri di Hadirat Ku; Berita ku baga para Pengenal-Pengenal Diri Ku (Arifin)”.
“Karena itu, bersuci lah engkau untuk berdiri tegak (Al Waqfah), Jika tidak demikian hal diri mu, Akan Ku campakan engkau, jangan sampai ada atasmu kekuasaan lain selain Ku semata-mata”.


Dengan pendirian yang demikian, engkau akan melihat segala sesuatu selain Allah itu, dengan kelainan yang dengan sangat nyara dan berlepas dirilah engkau dari kesemuanya itu”.

BUKU 2
BUKU 4

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.