Minggu, 21 Juni 2015

Kajian Tarekat Sufi Ilmu Tasawuf Ilmu Ketuhanan: Kedekatan Allah

Kedekatan Yang Mengasyikkan

Tuangku Syaikh Maulana Muhammad Ali Hanafiah

Kajian ilmu tasawuf ilmu ketuhanan
Mesjid Agung Kota Solok

SESUNGGUHNYA, kedekatan Allah SWT tidak dapat diukur dengan alat apapun didunia ini, bahkan kata “dekat” itu sendiri tak dapat mengungkap arti kedekatan sebenarnya. Dekat-Nya Allah SWT terhadap hambaNya adalah kedekatan yang tidak berjarak dan tidak berperantara, hingga tiada sesuatu didunia ini yang menandingi keindahan dari kedekatan-Nya tersebut.

Saudaraku, kedekatan-Nya tak dideteksi dengan mata dan akalmu, ia dapat disentuh dengan hati yang”Hidup” dengan rasa yang asyik bersama-Nya. Hanya hati yang asyik adalah hati yang telah menemukan wajah diri-Nya, yakni melepaskan segala ketergantungan kecuali kepada Allah SWT. Sebab, ketergantungan kepada-Nya merupakan sifat dasar yang wajib dimiliki hati hamba.

Mari selaraskan gerakan jiwa dan ragamu dengan gerakan hati yang bergantung hanya kepada Allah SWT, agar segala tindakan dan perbuatan kita selalu bersentuhan dengan keridhaan-Nya. Jadikanlah dirimu menikmati segala permasalahan dengan hati yang asyik bersamanya. hati yang telah “ Asyik “ selalu dapat menerima segala kemungkinan yang terburuk didunia ini.

Saudaraku, jadikanlah hatimu yang bersih dan suci dari segala harapan, kecuali berharap hanya kepada Zat Allah SWT. Seseorang  hamba yang telah mengembalikan hatinya hanya berharap dan bergantung hanya kepada Tuhannya, maka sekali lagi dipastikan dia akan menikmati segala hal yang datang, sebab ia telah asyik menyaksikan wajah Allah SWT dibalik setiap yang datang dan yang pergi dari dirinya.

Saudaraku, sesungguhnya Allah SWT tidak pernah menyembunyikan diri-Nya dari pada kita. Dia setiap saat selalu memberi isyarat akan kehadiran-Nya dekat dengan diri kita. Namun, lantaran hati kita masih dipenuhi dengan berharap kepada yang lain, hingga isyaratnya yang begitu jelas dan nyata tidak “ Terbaca “ didepan kita.

Berdoa’alah, “Ya...Allah...,Ya....Rabbi, jadikanlah kami hamba yang selalu bergantung kepada-Mu, hingga hati kami asyik dalam kedekatan-Mu dan peliharalah hati kami dengan rasa rindu kepada-Mu, dan dampingilah setiap niat dan usaha kami dalam berharap dan bercita-cita kepada-Mu, serta sadarkanlah kami, bahwasanya Engkaulah satu-satunya Zat yang paling dekat, hingga kedekatan-Mu melebihi dari apa-apa yang dirasa oleh hati kami sendiri.....Ya Allah......hanya Engkaulah yang mengasyikkan hati hamba-Mu.

Baca juga : Ngaji Tarekat - Adab Seorang Murid Kepada Guru Mursyid

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.