Rabu, 18 April 2018

Prabowo Subianto Membuat Panik dan Ragu Lawan-Lawan Politiknya Untuk 2019


PRABOWO BIKIN PANIK

Oleh: Tb Ardi Januar

Sejak resmi didaulat menjadi calon presiden oleh Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendapatkan serangan bertubi-tubi dari pihak lawan. Hanya dalam hitungan hari, sedikitnya ada empat serangan yang dilancarkan kepada eks Danjen Kopassus ini.

Pertama, soal isu "Prabowo King Maker". Isu ini terus disuarakan oleh pihak yang tak ingin Prabowo maju. Mereka seolah menyanjung Prabowo sebagai negarawan yang akan memberikan kesempatan kepada figur lain. Padahal sebenarnya, mereka tidak ingin Prabowo maju dan khawatir bila Prabowo menang. Mereka golongan orang yang sok gentelman padahal cemen.

Semua hasil survei menyatakan, tidak ada nama lain yang pantas menandingi Jokowi selain figur Prabowo Subianto. Kalangan oposisi dan umat ingin Prabowo memimpin negeri, bukan menjadi king maker seperti yang dia lakukan saat Pilgub DKI Jakarta tempo hari.

Kedua, soal isu "Prabowo Bangkrut". Banyak yang menuding Prabowo tak lagi punya duit untuk biaya kampanye. Bagi golongan manusia semacam ini, uang adalah segalanya dalam berjuang. Mereka tidak memiliki alternatif lain untuk memenangkan kompetisi selain mengandalkan kekuatan materi. Wajar bila belakangan wara-wiri sambil bagi-bagi duit.

Mereka tak tahu bahwa Prabowo telah mengeluarkan kocek pribadi yang cukup besar untuk membantu Anies-Sandi di Pilgub DKI. Bahkan, di beberapa pilkada tahun ini, Prabowo juga membantu sejumlah calon kepala daerah dengan nominal tak sedikit. Meski tidak disponsori para taipan dan pihak asing, Prabowo enggak miskin-miskin amat. Lagi pula, memangnya jutaan kader Gerindra se-Indonesia akan diam saja? Tidak lah. Kader Gerindra terlatih bergerak tanpa duit.

Ketiga, soal isu "Prabowo Stroke". Pernyataan ini pernah dilontarkan Ruhut Sitompul dan terus "digoreng" para sekutunya. Mereka penebar hoax yang sok tahu tentang kondisi Prabowo. Padahal hingga kini, Prabowo masih rajin jogging di Hambalang yang kontur tanahnya naik turun. Prabowo masih rajin berenang dan begitu mahir menunggang kuda. Fisik Prabowo masih sangat prima.

Kebugaran fisik Prabowo akhirnya dibuktikan dengan rekaman video dirinya tengah diarak para kader Gerindra dengan bertelanjang dada. Sebuah tradisi jiwa korsa yang tidak diketahui golongan yang otak pas-pasan. Saat video ini tersebar, mereka langsung mencerca. Mungkin karena pemandangan semacam ini tidak bisa dilakukan oleh jagoannya.

Keempat, soal isu "Prabowo Cawapres Jokowi". Adalah Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang melontarkan stetmen demikian. Romi lebih memilih nyinyir kepada Prabowo ketimbang memikirkan nasib partainya yang kian hari semakin memprihatinkan.

Di bawah kepemimpinan Romi, PPP tak kunjung reda menghadapi perpecahan. Belum lagi sejumlah kadernya yang memilih meninggalkan barisan, serta rating elektabilitas yang tak kunjung meningkat signifikan. Romi bukannya fokus mengembalikan kepercayaan umat, malah melempar isu yang terbilang murahan.

Bila Prabowo hanya mengincar posisi cawapres, barangkali sudah dari kemarin-kemarin Gerindra bergabung dengan kabinet kekuasaan. Prabowo memilih berada di luar barisan dan mengabaikan tawaran jabatan, karena Prabowo mendengarkan suara rakyat yang ingin Gerindra tetap menjadi oposan.

Prabowo membuat lawan dilanda kepanikan. Lawan yang biasanya berkata "rapopo", seketika reaktif saat membalas kritikan. Lawan yang biasanya datar menyikapi persoalan, seketika murka menyikapi tagar tulisan.

Lawan menuding Prabowo sosok pesimistis, padahal mereka yang sedang dihantui ketakutan. Takut tak lagi diberi mandat kepercayaan dan takut tak bisa melanjutkan kekuasaan. Untuk mendegradasi nama Prabowo, segala cara mereka lakukan. Sayang, rakyat tidak sebodoh yang mereka pikirkan.

Prabowo kerap difitnah para gerombolan produsen hoax. Prabowo terus dibully oleh golongan pendengki. Bukannya emosi, Prabowo malah ketawa-ketiwi sambil pergi ke dokter gigi. Hehehe.

Jangan lupa sarapan. Karena marah butuh tenaga.

Next:

Senin, 16 April 2018

Jokowi Is The Best. Inilah Kehebatan Pak Dhe Yang Tak Dimiliki Oleh Presiden lain


Ternyata kabar yang beredar selama ini tentang keburukan dan kegagalan Jokowi dalam menjalankan tugasnya sebagai petugas Partai PDI-P tidaklah benar. Itu hanyalah statement kecemburuan saja. Buktinya, banyak prestasi yang beliau raih, bahkan ada yang belum bisa di capai oleh negara maju sekalipun. Contohnya Mobil Esemka yang memiliki teknologi atau fitur tercanggih saat ini yaitu  Stealth Mode.

Inilah pengakuan salah seorang warga negara asli Indonesia mengenai hal itu;

Selamat bong...! Junjunganmu memang tiada duanya.

Jokowi Is The Best

Sederhana dan merakyat. Rutin blusukan ke pasar tiap hari. Tidak anti kritik. Kangen didemo. Pakde selalu memikirkan kepentingan rakyat, daripada ngurusin vlog anak kambing atau lomba kicau burung.

Disaat rakyat tertidur pun beliau tetap Kerja... Kerja... Kerja... Buktinya saat tengah malam, harga BBM tiba-tiba berubah.

Rakyat sejahtera.. Berasnya dari Vietnam. Garamnya dari Australia. Bensinnya pakai Pertamax. Beli Token listrik biasa sebulan sekali, sekarang mampu beli tiap dua minggu. Penghasilan 11ribu perhari bukan termasuk orang miskin. Dompet semakin tebal, karena bertambah Kartu Indonesia Sabar.

Infrastruktur anti mangkrak. Kereta cepat Jakarta - Bandung sudah beroperasi. Kereta ini adalah kereta tercepat di dunia, karena saking cepatnya sampai gak kelihatan wujudnya.

Mobil Esemka dikembangkan jadi mobil nasional. Diduga sudah dilengkapi dengan Stealth Mode (mode siluman), sehingga tidak terdeteksi di jalan raya. Kadang-kadang muncul jika sudah dekat Pilpres 2019.

Maka saya dukung 2 periode bahkan presiden seumur hidup tapi hidupnya jangan sampai 2019...hehe

Salam Duka Periode.

By: Zainal Aibidhin

Dibawah ini adalah contoh dari janji-janji manis presiden lain yang mana semuanya ini ( 66 buah ) adalah FIKTIF alias ngibul untuk membodohi rakyatnya saja;




Rabu, 11 April 2018

Rocky Gerung Guncang Kolam Cebong dengan Kalimat "Kitab Suci Itu Fiksi"


Kemarin, Rocky Gerung benar-benar menunjukkan kapasitas dirinya sebagai seorang profesor. Ia berani membongkar definisi sebuah kata yang selama ini disalahpahami masyarakat, termasuk aku.

“Saya perlu memahamkan terlebih dahulu apa itu Fiksi, karena akhir-akhir ini kita disibukkan oleh pidato Prabowo tentang Indonesia di tahun 2030,” Prof. Rocky mengawali paparannya, “Bahkan banyak yang mengolok-olok, ‘ah, itu data dari buku fiksi kok dipercaya.'”

Peserta di ruang ILC diam, mendengarkan.
“Padahal yang mengolok-olok inilah yang dungu. Mereka gak bisa bedakan antara FIKSI dengan FIKTIF. Fiksi adalah sesuatu yang bisa meledakkan daya imajinasi otak terhadap masa depan. Sedangkan fiktif artinya kebohongan. Sekarang saya mau tanya, kitab suci itu fiksi apa bukan?”

Ruangan terdiam.
Prof. Rocky tersenyum, “Siapa berani jawab?”
Masih hening.

“Kitab suci itu fiksi,” tutur guru besar UI tersebut.
Wuih, berani benar ini orang, pikirku. Betul saja setelah itu banyak yang interupsi. Salah satunya dari Akbar Faisal.

“Sebentar, Pak Rocky. Saya berusaha memahami kata-kata Anda, tapi kali ini saya sebagai orang Islam tak bisa terima bahwa kitab suci saya, Al-Qur’an, dianggap sebagai fiksi. Padahal saya merasakan sendiri kalau Al-Qur’an itu fakta. Terjadi pada kehidupan saya. Statemen Anda bisa bermasalah.”

Entahlah, melihat wajah yang memprotes membuatku bertanya, Bukannya orang ini yang dulu membela Ahok saat terjadi penistaan Al-Maidah 51? Sekarang dia merasa terluka Al-Qur’an dianggap fiksi.

“Makanya dengarkan dulu penjelasan saya,” jawab Rocky Gerung. “Orang seperti Anda, sering salah kaprah. Menyandingkan kata FIKSI dengan kata FAKTA. Padahal sebenarnya FIKSI itu sandingannya dengan REALITA. Sesuatu dalam karya fiksi yang belum menjadi realita saat ini, bukan berarti itu bohong. Bisa jadi akan benar-benar terjadi di masa depan. Sedangkan kata FAKTA itu lawannya FIKTIF.

Ketika saya bilang pemerintah tidak impor beras, itu FIKTIF, karena FAKTA-nya impor.”
Nampak beberapa peserta di studio menganggukkan kepala.

“Seperti yang saya ungkap tadi, fiksi adalah narasi yang bersifat imajiner, mengarah ke masa depan, hingga para pembaca bisa berimajinasi tentang hal tersebut. Contoh dalam kitab suci mengatakan tentang keindahan surga, yang diperuntukkan untuk orang yang suka beramal baik. Kita belum merasakannya, tapi kita bisa membayangkan seperti apa keindahan di surga. Hingga orang-orang berlomba berbuat baik. Itu fiksi. Saya berani berkata kitab suci itu fiksi atas dasar definisi tersebut. Barulah kalau saya bilang bahwa kitab suci itu FIKTIF, saya bisa dipenjara. Karena dengan kata lain saya bilang kitab suci itu bohong.”

Aku langsung membuka Google, menulis kata di kolom pencarian “Fiksi adalah”. Klik. Lalu muncullah tulisan ini: ‘Fiksi adalah sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner, meskipun imajiner sebuah karya fiksi tetaplah masuk akal dan MENGANDUNG KEBENARAN yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.’

Wah, keren banget ini profesor. Darinya aku tahu, ternyata istilah FIKSI itu berbeda dengan FIKTIF. Fiksi ternyata cara penggambaran cerita di masa depan atau masa lalu dengan dramatisasi hingga manusia bisa membayangkan seperti apa kejadian sebenarnya.

Allah pun menggunakan cara fiksi ketika menggambarkan kiamat di dalam Al-Quran. Misal ketika Allah menggambarkan bagaimana kelak saat terjadi kiamat kubro. Bahwa bumi akan digulung, bintang-bintang berjatuhan, gunung-gunung akan berterbangan seperti bulu-bulu diterjang angin. Bahkan, nanti seorang ibu akan berlari meninggalkan anak kandung yang sedang menyusu padanya. Dan dengan pendekatan ini, kita akhirnya bisa membayangkan bagaimana ngerinya situasi saat kiamat tiba.

Sebagai orang beragama, kita wajib meyakini hal ini akan benar-benar terjadi pada suatu hari nanti.

Berbeda dengan istilah fiktif. Sebab fiktif adalah berita bohong.
Alhamdulillah, dapat ilmu baru. Gak sia-sia kemarin menunggu Profesor satu ini ngomong, meski harus menahan kantuk sampai jam 12 malam, sebab ia baru diberi kesempatan bicara di akhir acara.

Terimakasih, Prof. Sudah memberi penjelasan tentang arti kata Fiksi, sebab sebelumnya yang kutahu Fiksi itu merek bedak istri.

Surabaya, 11 April 2018
Oleh : Fitrah Ilhami


Menambah Lafadz Sayyidina Pada Azan - Pembelaan Untuk Ust. Abdul Somad Lc MA


APA YANG DISAMPAIKAN USTADZ ABDUSH SHOMAD, LC. MA hafidzohullah BENAR ADANYA.
Oleh: Abdullah Al-Jirani.

Selasa, 10 April 2018

Memahami Hadits Menempelkan Jari Kaki Ketika Shalat Berjamaah dengan Benar


MENEMPELKAN KAKI DENGAN KAKI SAAT SHOLAT BERJAMAAH ITU ADA HADITS NYA SHOHIH BUKHORI ?

Kamis, 05 April 2018

Trik Jitu Menjawab Dalih Wahabi; " Mengapa Anda Amalkan Padahal Nabi Tak Mengamalkannya?"


CARA MENANGGAPI TUDUHAN WAHABI
BAHWA ASWAJA LEBIH PINTER DARI NABI DAN PARA SHAHABATNYA

Tidak sedikit dari teman teman Wahabi ketika berdiskusi disodori dalil baik dari Al-Qur'an maupun hadits , mereka selalu berdalih begini:

"Kenapa Nabi Saw, para Shohabat Nabi , Tabi'in , Tabi'ut Tabi'in kok tidak ada yang mengamalkannya , apakah antum merasa lebih hebat dan pintar dari dari mereka semua?"

Pertanyaan tersebut bila dilihat sekilas tampak begitu baik , tapi bila ditela'ah berdasarkan ilmu akan kelihatan dengan nyata letak salahnya dari pertanyaan tersebut.
Sementara pertanyaan yang salah bila dijawab maka akan memunculkan jawaban yang salah pula.

Lantas bagaimana cara mensikapi bila bertemu dengan pertanyaan yang semacam itu ?

Cara mensikapinya harus diluruskan dulu kesalahan dari pertanyaan yang diajukannya , dengan cara kita minta mereka untuk memperjelas pertanyaannya dengan cara mengajukan pertanyaan balik sebagai berikut:

Coba tunjukkan satu saja dalil yg menjelaskan bahwa yang tidak dilakukan oleh Nabi Saw, para Shohabat Nabi , Tabi'in , Tabi'ut Tabi'in itu TERLARANG atau HARAM bila kita amalkan:

1. Bila dalil larangannya dari Al-Qur'an:
Termaktub dalam Suroh apa?
Ayat berapa??
Juzz berapa???
Menurut ulama' tafsir siapa namanya?
Bagaimana Asbabun Nuzulnya?

2. Bila dalil larangannya dari Hadits:
Bagaimana mattan haditsnya?
Siapa saja perawinya?
Bagaimana jalur sanadnya?
Seperti apa derajat haditsnya?
Bagaimana Asbabul Wurudnya?

3. Bila dalil larangannya dari Qoul Ulama:
Ternaktub dalam Kitab apa?
Kitab karangan siapa?
Siapa nama ulama'nya?
Bagaimana teks qoulnya?

4. Lantas bagaimana tanggapan anda terhadap Qoidah Usul Fiqh berikut ini?:

" AT-TARKU LAA YADULLU 'ALAT TAHRIM "
"Sesuatu yang ditinggalkan (oleh Rosululloh Saw) tidaklah menjadi dalil atas KEHARAMAN nya."

'ADAMUL FI'LI LAISA DALILAN BAL HUWA 'ADAMU DALIL
"Tidak adanya (contoh) perbuatan bukanlah dalil (yang nunjukin larangan), tapi menunjukkan tidak adanya dalil itu sendiri."
.
"AN-NAHYU YADULLU 'ALAT TAHRIM"
"Laranganlah yang menunjukkan keharaman".

Dari Qoidah tersebut dengan jelas dapat difahami bahwa yang DILARANG itu BUKANNYA sesuatu yang tidak dikerjakan oleh Rosululloh Saw, Shohabat Nabi , Tabi'in , Tabi'ut Tabi'in,... tetapi sesuatu yang DILARANGNYA.

Dengan kita sikapi seperti yg saya uraikan di atas saya jamin mereka akan mengalihkan arah pembicaraannya atau mungkin juga akan langsung kabur.

SELAMAT MENCOBA!

Jikalau mereka mengajukan hujjah begini;
"BAHWA Dalam urusan ibadah itu yang dibutuhkan adalah dalil perintah, bukan larangan!"

Maka minta kepada mereka untuk memberikan satu saja contoh jenis ibadah yang mereka maksudkan. Setelah mereka menyampaikan jenis ibadahnya , barulah kita berikan dalil dari ibadah yang mereka sebutkan tadi .

Karena tidak ada satupun amaliah ibadah ASWAJA yang tidak ada dalilnya , semuanya pasti ada dalinya.

Rabu, 04 April 2018

Akhirnya Sukmawati Minta Maaf Pada Umat Islam, Ini pernyataan Lengkapnya


Inilah poin-poin permintaan maaf Sukmawati Soekarnoputri setelah puisi kontroversialnya viral dan menimbulkan gejolak ditengah-tengah umat islam. Ditekan berbagai pihak dan ancaman akan di"Ahok"an oleh gelombang demo umat islam akhirnya Sukmawati minta maaf.

Permintaan maafnya itu dibacakan didepan awak media di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
5 poin permintaan maaf Sukmawati Soekarnoputri;

Bismillah,
Assalamualaikum WR WB,
Merdeka!

Sehubungan dengan dinamika dan pro kontra terkait puisi 'Ibu Indonesia' yang saya bacakan dalam acara 29 tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018 yang ternyata telah memantik reaksi dari sebagian kalangan umat Islam, dengan ini saya bermaksud untuk menyampaikan klarifikasi sebagai berikut;

1. Puisi 'Ibu Indonesia' yang saya bacakan adalah sesuai dengan tema dari acara pagelaran busana yakni culture identity yang mana semata-mata dalah pandangan saya sebagai seniman dan budayawati dan murni merupakan karya sastra Indonesia.

2. Saya mewakili pribadi tidak ada niatan untuk menghina umat Islam Indonesia dengan puisi 'Ibu Indonesia'. Saya adalah muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya, putri seorang proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai waliyyul amri addlaruri bissyaukah pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan-kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh.

3. Puisi 'Ibu Indonesia' adalah salah satu puisi yang saya tulis yang menjadi bagian dari buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006. Puisi 'Ibu Indonesia' ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan yang saya rangkum semata-mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia asli.

4. Puisi ini juga saya tulis sebagai bentuk dari upaya mengekspresikan diri melalui suara kebudayaan sesuai dengan tema acara. Saya pun tergerakkan oleh cita-cita untuk semakin memahami masyarakat Islam nusantara yang berkemajuan sebagaimana cita-cita Bung Karno, dalam hal ini Islam yang bagi saya begitu agung, mulia dan indah. Puisi itu juga merupakan bentuk penghormatan saya terhadap ibu pertiwi Indonesia yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaan dalam susunan masyarakat Indonesia yang begitu berbhineka namun tetap tunggal ika.

5. Namun dengan karya sastra dari puisi 'Ibu Indonesia' ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan baik pro dan kontra khususnya di kalangan umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya (Sukmawati menangis-red) mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi 'Ibu Indonesia'. Selain itu saya menyampaikan permohonan maaf kepada Anne Avantie dan keluarga serta apresiasi dan terima kasih kepada seluruh fashion designer Indonesia agar tetap berkreasi dan produktif.

Demikian klarifikasi saya yang saya sampaikan melalui konferensi pers ini. Semoga saudara sebangsa dapat menyikapi permasalahan ini dengan bijaksana. Atas perhatian semua pihak saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum WR WB.
Merdeka!


Selasa, 03 April 2018

Tanggapan "Pedas" Untuk Puisi SARA Sukmawati; Nenek Konde dan Darurat Logika


NENEK KONDE DAN DARURAT LOGIKA

Dari sekian banyak tulisan saya, paling banyak adalah mengingatkan kalau Bangsa kita sedang menderita Darurat Logika.
Bangsa ini menderita Darurat Logika karena banyak anak bangsa yang tersesat buyar nalar khususnya mereka yang tinggal di Kolam, Selokan dan Comberan.

Ketika ada cacing berenang di Ikan Kaleng Kemasan, bukannya Ibu Menkes marah besar tanda perduli dan pertanggung jawabannya terhadap kesehatan rakyat, tapi beliau malah melakukan pembelaan absurd dengan mengatakan cacing sebagai salah satu sumber protein.
Untunglah para ahli kesehatan yang waras-pun bereaksi, cacing yang hidup sebagai parasit tetap berbahaya tanpa koma titik sebesar kepala.
Selesai !

Barisan Emak-emak Militan lebih sadis, mereka menuntut Bu Menkes untuk mencontohkan makan cacing bila perlu dengan seluruh anggota kabinet serta si Boss dan disiarkan secara live di televisi.
Emak-emak bahkan memberikan usulan tambahan menu sumber protein lain, tikus panggang dan Daging Sintetis penemuan ilmuawan Jepang yang berasal dari Kotoran.

Saya menunggu suara protes yang sama dari Barisan Emak-emak Munafik dari warga Kolam, Selokan dan Comberan yang dikomandoi Maria Kimpoi.
Hening...
Mungkin saja mereka sedang berpesta-pora makan sumber protein ala Bu Menteri

Giliran ada seorang wanita bercadar yang sesat nalar beranjing-ria, suara pujian dari warga Kolam, Selokan dan Comberan memekik setinggi langit.
Padahal belum kering ludah mereka meneriaki teroris wanita bercadar lain yang sedang mengumpulkan dana sumbangan dipinggir Jalan.
Belum kering juga tinta mereka menulis dukungan aturan yang melarang Mahasiswi bercadar justru diperguruan Tinggi Islam Negeri.

Ternyata yang mereka benci bukan cadarnya, tapi ketaatan si Pemakai cadar kepada syariat Islam.
Buktinya kalau cadarwomen-nya bego dan "gelo", ramai-ramai mereka puja dan puji serta diundang ke Tivi.

Saya menunggu sekuel-nya, kisah celana cingkrang, jenggotan dan jidat hitam memelihara babi.
Saya yakin kalau diambil dari sudut kamera yang tepat, maka celana cingkrang, jenggotan dan jidat hitam akan booming dan jadi idola baru mereka.
Tidak masalah kawan, karena dukung-mendukung sesama penderita sakit jiwa memang lumrah.

Kemarin dengan puisi-nya si Nenek Konde berotak setengah garis secara terang-benderang merendahkan syariat Islam.
Menuding cadar dan azan sebagai biang perpecahan.
Senyap...
Tidak ada suara protes dari warga Kolam, Selokan dan Comberan padahal banyak dari mereka yang beragama Islam.

Jangan bingung dan jangan heran kawan, karena logika warga Kolam, Selokan dan Comberan memang tinggal setengah tiang.
Naik-turun sesuai Bayaran dan Kepentingan.

Terakhir kalau ada Pemimpin yang sudah jelas gagal-total, hanya bisa cengengesan dan menari diatas mimpi.
Ngibul dengan seribu-satu janji tapi tidak ada yang bisa dia tepati.
Nilai Bahasa Indonesia-nya cuma lima, Nilai Bahasa Arab-nya tiarap dan Nilai Bahasa Inggris-nya tragis.
Namun tetap dipuja-puji oleh Warga Kolam, Selokan dan Comberan seakan-akan hanya dia manusia paling sempurna untuk memimpin Indonesia.
Bukankah Indonesia sudah Darurat Logika?

Mari kawan-kawan yang masih bisa berlogika dengan sempurna.
Kita luruskan shaf dan rapatkan barisan untuk menyelamatkan Indonesia.

Bergabunglah dengan saya di
#KODE_PRIbumi
(KOsong DElapan Presiden Republik Indonesia dan Bersama Untuk Menyelamatkan Indonesia).

Salam #KODE_PRIbumi

By: Azwar Siregar

Terkait:
Puisi Sukmawati Lecehkan Syariat Islam, Netizen; "Sudahkah Anda Gosok Gigi?"
Puisi BU SUK (Sukmawati Soekarnoputri) Untuk Sembunyikan Korupsi Puan Maharani?

Senin, 02 April 2018

Kerendahan Hati Ustadz Abdul Somad Lc MA Dimata Tuan Guru Bajang (TGB)


Inilah penilaian dari seorang Tuan Guru Bajang (TGB) terhadap sahabat karibnya Tuan Guru Ustadz Abdul Somad (UAS). Harus diakui mereka berdua saat ini adalah tempat tertujunya mata umat Islam di Nusantara bahkan negara tetangga. Ketawadhuan dan keikhlasan dalam memperjuangkan agama Allah  mempertemukan mereka.

TGB menulis dalam laman Facebooknya tentang diri UAS dan melukiskan kerendahan hati sahabatnya itu;


Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi

Bersama sahabat saya, Ustadz H. Abdul Somad Lc. MA , @ustadzabdulsomad. Ustadz sejuta viewer, mencerahkan, menggerakkan, kadang mengernyitkan dahi kita.

Outspoken, tanpa tedeng aling-aling dalam menyuarakan apa yang diyakininya.
Husnuzhan Beliau besar sekali pada saya, hal yang tak jarang menyebabkannya di-bully.

Saat bicara berdua, kami selalu saling bernasihat. Saling mengingatkan, bahwa semua hilir-mudik ini takkan bernilai apapun tanpa keikhlasan.

Wasatiyyah Islam (moderasi Islam) menyatukan kami, agar upaya menghadirkan pengamalan Islam di bumi Nusantara selalu membawa rahmat dan manfaat untuk semua.

Al-kamaal lillahi wahdah, kesempurnaan hanya milik ALLOH. Beliau bukan manusia sempurna, apalagi saya. Kami berdua adalah pembejalar, terus belajar memberi manfaat dalam kehidupan.

Kerendahan hati lekat pada diri Beliau. “Yang tergambar dalam pikiran saya, agenda umat dan bangsa yang penting itu adalah...”, Beliau menyebut beberapa hal, lalu ditutup dengan, “bagaimana menurut Tuan Guru?”

Semoga ALLOH menjaga Beliau, @ustadzabdulsomad dan kita semua.

Aamiin yaa Rabb..


Menimbang Pidato Prof. Yusril yang Menyentak Pada Kongres Umat Islam 2018


KETIKA SANG PAKAR MENAKAR NALAR

By: Azwar Siregar

Tiga kali pesan kawan-kawan berisi pidato Prof. Yusril masuk ke inbox-ku.
Pidato ciamik beliau tentang perlunya rakyat khususnya umat untuk perduli politik.

Saya sangat sepakat dengan istilah Bang Yusril, "Segudang kepintaran itu tidak ada artinya dibandingkan Segenggam kekuasaan".

Saya mengambil contoh Negara Turki, karena kalau diambil contoh dari dalam Negeri akan menyinggung yang mulia Mukidi dan membuat pemujanya kelompok anti jenggot akan kebakaran jenggot padahal tidak punya jenggot.
Kecebong memang ngga berjenggot, bukan?

Ketika kekuasaan Turki dipegang oleh si Mustafa Kemal Ataturk, sekejap Turki yang sebelumnya menjadi pusat peradaban dunia Islam beralih menjadi negara sekuler "anti Islam".
Deislamisasi terjadi di Turki, Jilbab dilarang diruang publik, azan dilarang memakai bahasa Arab dan Masjid menjadi tempat yang menyeramkan.
Sekuler bahkan menjadi "GBHN", Negara Turki.

Sebaliknya, lewat kekuasaan juga Presiden Erdogan bisa mengembalikan azan kembali berbahasa Arab, Masjid menjadi ramai tempat sholat dan hak-hak muslimah di Turki untuk berjilbab.

Dengan kekuasaan juga, dulu ada Gabener di Ibukota menggusur pemukiman warga miskin memakai pentungan dan alat-alat negara, bebas memaki dan mengancam rakyat jelata, melarang zikir di Monas, melarang pawai takbir tapi dilain pihak merencanakan sertifikasi lonte dan melindungi tempat prostitusi.

Sebaliknya dengan kekuasaan juga Anies-Sandi mampu menutup Alexis hanya dengan secarik surat, memperbaiki kerusakan Ibukota, menolak memberi izin reklamasi, memanusiakan serta memperjuangkan hak-hak rakyat miskin di Jakarta.

Dengan kekuasaan juga Bupati Aceh Besar mampu memaksa semua pramugari maskapai penerbangan yang melintasi udara Aceh Besar wajib berbusana muslimah.

Ternyata kekuasaan sangat berpengaruh terhadap semua sendi kehidupan, termasuk kehidupan sosial, kehidupan bermasyarakat dan kehidupan beragama.
Sementara kekuasaan itu didapatkan dari proses politik yang berusaha mereka jauhkan dari kelompok beragama dan agama.

Tapi tentu saja seruan dari Prof. Yusril dan juga dari saya sebagai ketua Partai Tirik Yaluk tidak akan mudah.
Karena doktrin yang menjauhkan Islam dari politik bukan hanya terjadi dari kemarin sore.
Doktrin ini sudah dimulai sejak jaman Penjajahan Belanda, karena Belanda tahu hanya dengan memisahkan Islam dari politik yang bisa membuat mereka melanggengkan kekuasaan penjajahan dan perbudakan atas negeri ini.

Alhamdulillah, Para Ulama dan para santri pada masa itu tidak bisa dibodohi oleh Penjajah Belanda, mereka bangkit dan berjuang sampai kita meraih kemerdekaan.
Andai doktrin Belanda berhasil, saya yakin Nusantara ini sampai sekarang belum merdeka.
Sayangnya diawal kemerdekaan, kelompok Belanda berkulit sawo matang hasil binaan penjajah kembali beraksi, dimulai dari penghapusan 7 kata di Piagam Jakarta, jadilah umat kembali dipinggirkan dan akhirnya tersingkir.

Sejak jaman Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi sampai sekarang Orde Cebongisasi, doktrinisasi memisahkan Islam dari politik berhasil mereka lakukan dan terus dikampanyekan secara sistematis dan didukung dana yang tidak habis-habis karena disokong oleh kelompok penyembah Iblis.

Untuk menyesatkan pemikiran umat, mereka menciptakan istilah "Islam itu Suci dan Politik itu Kotor sehingga tidak boleh disatukan".
Mereka berulangkali menanamkan doktrin sesat dan menyesatkan ini dipikiran umat.
Sehingga banyak umat yang karena khawatir mengotori Islam, lebih memilih Parpol dan Pemimpin Sekuler.

Padahal faktanya, sampai sekarang Partai paling bersih secara keseluruhan adalah Partai Agama dan yang merajai grafik Parpol terkorup dari masa-kemasa justru Parpol Nasionalis dan Partai Sekuler (m.detik.com)

Lagipula kalau benar Politik itu kotor, justru butuh siraman agama untuk membersihkannya.
Jangan lupa, proses bernegara kita dijalankan oleh sistem politik.
Kalau percaya politik itu kotor, berarti kekuasaan yang mengelola sistem bernegara kita ini kotor. Pantas saja banyak pejabat yang menjadi koruptor.

Sejak Indonesia merdeka, rezim sudah silih berganti tapi Pemerintahan selalu dipegang oleh kelompok Nasionalis Sekuler.
Mulai dari Bung Karno, Pak Harto, BJ Habibie, Gusdur, Megawaty, SBY dan sekarang Jokowi.
(Khusus Gusdur agak unik, beliau kyai tapi lebih banyak kontroversi dan malah selalu dipuja dan menjadi rujukan kelompok sekuler).

Dari dahulu Partai-Partai yang berkuasa selalu dari partai Nasionalis dan Partai Sekuler (PNI, Golkar, PDIP, Demokrat dan mereka lagi...mereka lagi).
Hasilnya, Indonesia menjadi "The sick-man of Asia".
Bahkan dilevel Asean saja, Indonesia cuma dipandang sebelah mata terutama oleh Singapura dan Malaysia.
Wong rakyat kita banyak jadi pembantu rumah tangga dan kuli mereka.

Setelah 72 tahun Negeri ini merdeka, Partai Politik Nasionalis-Sekularis dan Pemimpin-Pemimpin Nasionalis-Sekularis yang berulangkali menjalankan roda Pemerintah ternyata gagal total.
Jadi menurut saya, sekarang waktunya rakyat memberikan kesempatan kepada Partai Politik dan Pemimpin Religius-Nasionalis.
Pilih Parpol Umat yang nyata-nyata membela kepentingan rakyat, bukan Partai Semangka apalagi Partai Penjilat Penguasa.

Kalau ada yang bertanya, apakah seorang Prabowo Subianto sosok pemimpin religius?
Cukup buka google dan cari tahu, kenapa beliau dianggap Jenderal Hijau dan karena hal itu beliau dihabisi oleh kelompok Penyembah Iblis. (nasional.kompas.com)

Bai de wei, Prabowo-Yusril juga mantap, semantap Prabowo-Aher maupun Prabowo-Anies, kayak ada manis-manisnya gitu...

Selamat Hari Minggu semuanya
Sekalian saya perkenalkan :
#TEAM KODE PRI-bumi ( Kosong Delapan Presiden Republik Indonesia -bersama untuk menyelamatkan Indonesia)


Koreksi Tuntas Buku 37 Masalah Populer UAS dari Ustadz Abdurrahman Al-Mukaffi


Buku kedua yang coba-coba untuk menandingi keunggulan kitab 37 masalah populer Ustadz Abdul Somad dari golongan sebelah telah terbit. Begitu kira-kira isi iklan dari salah seorang jamaah Salafi dalam akun Facebooknya. 

Tak bisa dipungkiri kitab Ustadz Somad tersebut telah menelanjangi ajaran nyeleneh jamaah yang menyebut dirinya sebagai kaum Salafi, karena hal itu membuat kejang-kejang para suhunya, hingga terbitlah bantahan-bantahan konyol berupa buku-buku yang jika di baca hanya membuat orang berakal akan tertawa saja, seperti yang kemaren sempat viral karangan Abu Ubaidah As-Sidawi

Sepertinya buku kedua yang diiklankan oleh mereka yang berjudul Koreksi Tuntas Buku 37 Masalah Populer yang di tulis oleh ustadz Abdurrahman Al-Mukaffi akan bernasib sama, sama-sama tak kuat untuk membantah dalil-dalil dan argumen dari Ustadz sejuta viewer Abdul Somad Lc MA

Inilah "iklan" buku bantahan untuk buku UAS di Facebook dengan sedikit perbaikan;


TELAH TERBIT KITAB BANTAHAN TERHADAP UAS YG MENGARANG BUKU YG BERJUDUL 37 MASALAH POPULER....

Di mana Kitab Karangan UAS tersebut banyak berisi fitnah-fitnah terhadap Kaum Muslimin yang bermanhaj Salaf .

Dan di penuhi dengan dalil-dalil yang tidak nyambung dengan yang di bahas dan terlihat sangat di paksa kan serta hujjah-hujjah yang dho'if serta kerancuan-kerancuan/syubhat-syubhat yang sebenar nya beliau copas dari kitab-kitab berbahasa Arab yang di karang oleh tokoh-tokoh Ahlul bid'ah dari sejak dahulu untuk membenarkan amalan-amalan mereka yang nyata-nyata telah menyimpang dari sunnah-sunnah Rosulullooh YANG SEBENAR NYA JUGA TELAH BANYAK DI BANTAH OLEH PARA ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH DARI SEJAK DULU JUA....

Penyimpangan-penyimpangan mereka baik dari sisi Aqidah, Ibadah, Muamallah, Kepemimpinan dll...

Dilurus kan dalam kitab yang di tulis Oleh Al Ustadz Abdurrahman Al Mukaffi dengan dalil-dalil yang shohih dan dengan pemahaman yang benar yaknip pemahaman para Salaffussholeh...

Oleh karena itu kaum Muslimin harus memiliki kitab ini untuk mendapatkan kebenaran dari sumber yang benar....

Walloohu A'lam....




Selanjutnya:

Minggu, 01 April 2018

"Pemimpin Plonga-Plongo" Tema Debat Fadli Zon dan Tsamara Amany PSI


"Duel maut" antara Fadli Zon dengan caleg bergincu tebal hebohkan dunia maya. Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon berkicau di twitter tentang pemimpin plonga-plongo. Akibat kicauan tersebut Ketua DPP PSI Tsamara Amany tersinggung. Hingga terjadilah perang twitter antara keduannya.

Fadli Zon  dalam akun Twitternya;

"Klu ingin bangkit n jaya, RI butuh pemimpin spt Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak byk ngutang, nggak planga plongo," Jumat (30/3/2018).
Namun, Ketua DPP PSI Tsamara Amany mempertanyakan siapakah pemimpin 'planga plongo' yang dimaksud oleh Fadli Zon. Jika memang yang dimaksud bukan Presiden Jokowi, dia menambahkan, maka seharusnya Fadli Zon berani menjelaskan siapakah pemimpin 'planga plongo' itu.

"Gini ajalah, Pak Fadli kan orang yang berani, terus siapa pemimpin 'planga plongo' yang dimaksud? Siapa, saya yakin Pak Fadli berani mengungkap siapa yang dimaksud oleh beliau," katanya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (31/3).

Merespons keluhan Tsamara, Fadli pun meminta agar elite PSI menyediakan waktu untuk berdebat soal istilah planga plongo.

"Begini deh kumpulin semua pengurusnya kita ngopi sambil debat bebas. Sy datang sendirian sj. Nanti sy kasih tau apa itu planga plongo ????," ujar Fadli dikutip dari cuitan @fadlizon, Sabtu 31 Maret 2018.
Menarik, Pak Fadli. Kami dari @psi_id siap berdebat secara terbuka mulai dari oposisi tak kredibel hingga penyebutan pemimpin planga plongo,” demikian tanggapan Tsamara dikutip dari @TsamaraDKI

Berbagai tanggapan muncul dari warganet terkait bola panas "Planga-plongo"
Diantaranya;





Prof Yusril; Segoblok-Gobloknya Dia, Dia Itu Presiden. Umat Islam Harus Berpolitik


Pidato Prof. Yusril Ihza Mahendra pada pembukaan Kongres Umat Islam, Sumut, 30 maret 2018.

Saya mengajak dan menghimbau umat islam
seluruhnya..
Jangan ada lagi yang mengatakan
"kami tidak mau ikut politik"
ngan alasan
Islam itu suci, politik itu kotor
jangan dicampur adukan..

Padahal..
Kalau kita tidak peduli dengan politik..
maka "orang lain"
yang akan memegang kekuasaan politik.

Terjadilah apa yang kemudian
dialami hizbut tahrir indonesia..
dulu-dulu diajak politik tidak mau
dengan alasan..
"kami hanya mau khilafah..
yang ada sekarang thogut"
lalu ndak mau nyoblos
ndak mau ikut pemilu..

Begitu jokowi terpilih jadi presiden,
lalu jokowi menerbitkan selembar surat
pembubaran hti,
dan..
HTI pun cuma bisa melongo..
ndak bisa berbuat apa-apa.

Saya bilang pada tokoh HTI
"Segudang kepintaran itu tidak ada artinya
dibanding segenggam kekuasaan.."

Presiden itu..
Walaupun orangnya goblok..
(tidak menyebut nama)
tapi segoblok-gobloknya dia,..
dia itu presiden..

Ada cerita lama.
Suatu hari,,
pada sidang kabinet jaman Presiden Gus Dur,
saat itu, saya menteri kehakiman..
Gus Dur mau :
-Mengeluarkan dekrit
-Bubarkan MPR - DPR
-Mau mencabut tap MPRS XXV
Tentang larangan PKI, dan larangan penyebaran Marxisme, Leninisme.
Gus Dur ngotot..

Saya sebagai menteri kehakiman,
Menentang keras keinginan presiden gus dur..
Karena menghidupkan kembali PKI
Bisa jadi masalah/heboh besar.

Mendengar tentangan itu..
Gus Dur lalu jadi marah...
Ambil palu lalu mengetok meja.
Men-skors sidang kabinet..

Saya ditegur Erna Witoelar,
karena seorang menteri tak pantas mengkritik presiden di sidang kabinet.
Saya jawab...
Ya gimana ndak dikritik..
masa' membiarkan..
Presiden Gus Dur mau menghidupkan PKI lagi..
yang bener doonk..
masa' saya diem..

Sayapun lalu bergegas keluar ruangan sidang..
Kemudian dikejar oleh 3 orang jenderal :
-Laksamana Widodo AS
-Susilo Bambang Yudhoyono
-Agum Gumelar.

Lalu saya bilang :
"Saya mau pulang saja, toh besok saya juga dipecat sama Gus Dur.

Widodo AS kemudian bilang,.
"Kami sependapat dengan bang Yusril, memang ndak bener tuch presiden"
Saya jawab..
"Lho tapi kenapa tadi tidak ngomong ?"
Jawabnya..
"Kami ini prajurit,
Mana mungkin kami ini melawan presiden selaku panglima tertinggi.."
Naaaaah itu dia...

Ada cerita lagi...
Kemarin itu saya ceramah
pada pertemuan alumni Gontor di Banten..
Di sebelah saya duduk pak Gatot Nurmantyo,
saat itu belum pensiun masih jenderal aktif,
walaupun bukan lagi panglima TNI
(dipecat oleh Jokowi)

Saya bilang
Se goblok-goblok nya presiden dia tetep presiden..

Jokowi manggil panglima TNI,
Lalu bilang
"Hari ini, saudara saya pecat".
Langsung berhenti tuch Gatot,
ndak lagi jadi panglima TNI.
Gatot ndak bisa ngelawan..

Gatot yang mendengar ucapan saya..
cuma bisa manggut-manggut sambil senyum-senyum
tak bisa membantah..

Jangan kita menilai seseorang dari tampangnya.
Karena tampangnya wong ndeso..
Lalu dipilih jadi presiden..
Padahal
tak ada hubungannya antara wajah,
terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan.

Lha buktinya yang sekarang ini ?
Jokowi bilang..
"Masa' wajah ndeso gini dibilang diktator..?"
Lhaaa..
Padahal ndak ada urusannya..
Tampang ndeso ndak ndeso, tetep aja bisa jadi diktator..
Bisa aja tampang ndeso tapi pro asing.
Tidak pro pada rakyatnya sendiri...

Kembali saya ingatkan,
jangan lupakan masalah politik.
Pilkada sudah dekat..
Jangan umat muslim diem-diem saja..

HTI pernah bilang..
"Kalau HTI dibubarkan..
100 pengacara akan membela HTI"

Ketika saya datang ke pengadilan.
Sebagai pengacara HTI
Saya tanya pada Ismail Yuswanto (juru bicara HTI)..
"Mana lagi 99 pengacara yang akan bela anda ?
Kok cuma awak seorang yang membela ?
Mana yang 99 pengacara lagi ?
Kok pada takut menjauh ?"

Ya sudah..
Akhirnya saya berjibaku sendiri membela HTI

Jadi...
Cukuplah HTI yang mengalami nasib buruk..
Karena tidak mau ikut berpolitik
akhirnya jadi korban politik..

Umat islam harus berpolitik
Dengan memilih pemimpin-pemimpin islam.
Ikutlah pemilu Dengan memilih partai-partai islam.
Yang memperjuangkan islam.

Mulai sekarang..
Umat islam jangan pasif,
Harus aktif dalam politik.
Agar
Jangan sampai pada pilpres 2019,
terpilih (kembali) pemimpin yang seperti sekarang ini
Yang hanya bikin susah kita semuanya..

TerkaitMenimbang Pidato Prof. Yusril Yang Menyentak Pada Kongres Umat Islam 2018

HebohPuisi Sukmawati Lecehkan Syariat Islam, Netizen; "Sudahkah Anda Gosok Gigi?"

Video full Prof. Yusril Ihza Mahendra pada Kongres umat Islam Sumatera Utara 2018