Kamis, 21 September 2017

Kenangan Pahit Bersama PKI Di Batusangkar, PKI Itu Kejam Suka Memutarbalikan Fakta


Kenangan waktu kecil.
Kalau PKI menang.

Pada tahun 1964 saya kls 6 SD. berumur 12 tahun, waktu itu atas perintah wali nagari, di kampung saya di nagari Baringin Batusangkar, disetiap rumah di wajib kan membikin lobang di dekat rumahnya, kebanyakan dihalaman atau di samping rumah, dalam lobang yang di gali 2 m lebar 1,5 m dan panjangnya 2 m.

Wali nagari melalui wali jorong mengatakan kepada penduduk, bahwa akan ada perang, gempuran dengan pesawat udara, dan lobang itu untuk menghindari/ melindungi diri dari tembakan.

Saya sudah ikut menggali lobang disamping rumah, gotong royong dgn keluarga yang lainnya.
Begitu juga di halaman SD tempat saya sekolah, yakni nya SD Negri No 1 Baringin kec Limakaum Batusangkar, dibikin juga lobang sedalam 2 m lebar 1,5 m yang panjangnya mencapai 20 m. Saya sudah ikut menggali lobang itu, karena thn 1964 itu saya sudah kls 6 SD.

Pembuatan lobang itu di awasi oleh OPR ( organisasi pemuda rakyat ), OPR itu kejam kejam, garang garang, dia pakai sepatu tinggi, jalannya ma engkang, maklumlah selama ini belum pernah pakai sepatu, dia pemuda kampung yang tidak punya pendidikan yang di jadikan/diangkat oleh wali nagari menjadi OPR. OPR itu onderbow nya PKI.

Pada tahun 1965 saya lulus SD dan masuk SMP 2 Negri Batusangkar, beberapa bulan belajar di SMP meletuslah G 30 S PKI, saya ikut demo di kota Batusangkar dengan yel yel ganyang PKI, dan lainya saya lupa, seterusnya saya ingat ada penggempuran TNI tehadap wali nagari Sungayang yang PKI. Cerita yang saya dengar waktu itu, wali nagari itu bersembunyi di loteng rumahnya yang di bentengi oleh tumpukan karung karung padi, jadi tidak bisa di tembus oleh peluru, lantas ada anggota TNI yang coba naik ke atas loteng tersebut dengan senjata yang terhunus, dengan kesigapan wali nagari tersebut, senjata itu dapat di rampasnya. TNI mengambil tindakan tegas memberondong wali nagari tersebu dengan tembakan, dan matilah wali nagari tersebu.

Dan waktu itu saya dengar setiap hari TNI selalu pergi operasi menangkap PKI dan pentolannya ke beberapa daerah, terutama ke daerah Atar, katanya di daerah itu banyak PKI nya, bahkan cerita yang saya dengar Aidit pernah ke sana.

Semua anggota PKI yang ditangkap saya lihat sering di suruh gotong royong bersihkan lapangan bola kaki di Batusangkar.

Kembali ke pada lobang yang digali tadi, rupanya itu bukan untuk berlindung dari serangan udara, tetapi untuk menguburkan tunas tunas bangsa dan orang muslim semuanya oleh PKI, jadi kita bikin lobang untuk kuburan kita sendiri, biadapnya rencana mereka, Alhamdulillah Allah subhanahuwataàllah tidak meng izinkan rencana busuk itu terjadi, kalau PKI menang, tidak tentu tulisan ini tidak akan ada.

Rupanya kebanyakan wali nagari di Kab. Tanahdatar adalah PKI , termasuk wali nagari Baringin kampung saya, Saya banyak dapat cerita mengenai PKI karena orang tua saya ikut tukang screning anggota PKI yg tertangkap di Kab Tanahdatar, beliau adalah peg neg sipil di kantor Bupati Tanahdatar.

Menyimak acara ILC malam tadi dengan judul PKI hantu atau pakta, bagi saya PKI itu adalah hantu dan pakta. Kesimpulan itu di ambil dari pembalikan pakta dari beberapa pembicara antara lain, Ilham aidit, Bejo untung, Sukmawati, dll.

Kita bersukur ada Bapak Jendral Gatot Nurmantio, Bapak Jendral Kivlan Zein yang dengan tegas dan garang tidak memberi toleransi kepada PKI.

Semua sudah jelas dan terang tidak perlu lagi seminar, meluruskan sejarah, bikin filem baru sesuai kehendak presiden, itu semua akal akalan PKI menguak luka lama, yang akan menimbulkan luka diatas luka, luka lama berdarah lagi. Cukup sudah kekejaman yang telah terjadi oleh kekejaman PKI dan rencana jahat yang luar biasa.
wassallam.

By: Jack Kasbah

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.