Selasa, 29 Januari 2019

Klarifikasi Makna Kalimat Selain NU Salah Semua oleh Kiai Said Aqil Siraj


Heboh ungkapan kontroversial KH Said Aqil Siraj; SELAIN NU SALAH SEMUA. Kalimat singkat tersebut mampu membuat heboh media sosial hingga menjadi perseteruan antara NU dan bukan NU yang menuju ranah serius. Bahkan MUI sendiri juga telah mengeluarkan maklumat bahwa pernyataan "nyeleh" Ketum PBNU tersebut bisa menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan umat.

Kiai Said akhirnya mengklarifikasi atau memberikan penjelasan terkait kalimat SELAIN NU SALAH SEMUA tersebut setelah menimbulkan ketegangan antar pemuka agama dan tokoh publik melalui situs resmi nu.or.id:

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan pernyataannya pada pidato harlah ke-73 Muslimat NU di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Ahad (27/1) yang menjadi perbincangan hangat terutama di media sosial. Pernyataannya tersebut adalah “Kalau dipegang selain NU salah semua”. Kalimat tersebut bahkan dikomentari tokoh ormas dan politik.

“Pidato saya ketika hadir di Muslimat, Harlah Muslimat ke-73, saya katakan Menteri Agama, Kepala Kemenag, khatib, imam jumat, imam masjid harus NU karena kalau bukan NU, nanti  salah semua. Itu artinya, kalau bukan NU, amalan amaliah-amaliah NU akan disalah-salahkan semua. Wiridan setelah shalat salah. Maulid Nabi salah. Rajabiyah salah. Isra Miraj, ziarah kubur salah. Tawasul salah. Haul salah. Malah musyrik. Bid’ah semua itu. Saya kan bilang tari-tarian bid’ah semua, tari-tari sufi ini. Itu maksudnya. Bukan saya nyalahin orang, bukan berarti nganggap orang salah, bukan,” jelasnya di ruangannya, PBNU, Jakarta, Selasa (29/1).

Perlu diketahui, kalimat lengkap dari pernyataan itu adalah "Peran agama harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA (kantor urusan agama), Pak Menteri Agama (Kiai Said menyapa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang hadir), harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, (nanti dianggap) salah semua: nanti banyak (tuduhan) bid'ah kalau selain NU. Ini bid'ah nanti. Tari-tari sufi (dituduh) bid'ah nanti," ujar Kiai Said sambil menunjuk kepada para penari sufi.

Pangkal dari perbincangan hangat di media sosial atas pernyataan Kiai Said tersebut karena beberapa media online tidak menampilkan kalimat secara utuh. Misalnya satu media menulis demikian.

"Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua," ujar Said Aqil disambut tepuk tangan muslimat NU yang hadir, di GBK, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

Dengan menulis seperti itu, akan terbangun makna Kiai Said mengatakan bahwa Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua.

Selanjutnya:

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.

1 comments so far

UNTUNG CEPAT DIKLARIFIKASI KALAU TIDAK BISA PERANG UMAT INI