Kamis, 23 November 2017

Jika Zuhairi Misrawi Lebih Senior dari Ustadz Abdul Somad? Buktikan!


Oleh: Ust. Dr. Miftah el-Banjary, MA
Penulis National Bestseller, Dosen Pascasarjana & Alumnus Prog. Doktoral di Arab League Institute Cairo Egypt.

Benar kata Imam Syafie, "Sombong terhadap orang yang menyombongkan diri itu shadaqah."

Lantaran penasaran, tadi malam saya membuka akun beranda FB Zuhairi Misrawi yang mengatakan bahwa dia lebih senior dan lebih tinggi keilmuannya ketimbang Ustadz Abdus Shamad, dan ternyata benar status itu memang benar adanya.

Secara pribadi saya tidak pernah mengenal siapa itu Zuhairi Misrawi, tapi saya pernah membaca tulisannya dan sebagai sesama seorang penulis saya tidak menemukan pemikiran yang baru dan mengagumkan dari buah pemikiran tulisan-tulisannya. Tidak ada yang istimewa. Biasa-biasa saja.
Jika Zuhairi Misrawi pernah menulis beberapa buku, lalu merasa sombong, maka berangkat dari kata Imam Syafie, saya juga sudah menulis lebih dari 10 buku dan diantaranya National Best Seller di salah satu penerbit ternama di negeri ini.

Dan mari bandingkan dengan ustadz Abdus Shamad beliau juga banyak menulis buku tentang permasalah-permasalahan Bahtsul Masail yang banyak memberikan pencerahan dan jawaban atas banyak problematika ke-umatan.

Seharusnya sebagai para cendekiawan muda tidaklah arif berkomentar "nyinyir" seperti itu.
Mengapa harus saya katakan seperti ini? Tentu kita tidak ingin melihat kesombongan menguasai diri setiap pribadi orang yang harusnya menjadi panutan umat, terlebih kita yang pernah belajar di Timur Tengah. Berikan contoh terbaik bagi umat.

Jujur saya miris melihat kecongkakan yang ditunjukan oleh seorang Zuhari Misrawi yang merasa lebih hebat dan merasa lebih senioritas dari Ustadz Abdus Shamad. Jujur, hal ini melukai hati saya dan saya yakin juga akan melukai hati kawan-kawan yang mencintai ulama yang lurus dan haq seperti Ustadz Abdus Shamad.

Secara pendidikan, Ustadz Abdus Shamad pernah belajar di Mesir, dan Zuhairi Masrawi juga pernah di Mesir (entah selesai atau tidak wallahu 'alam), tentu seharusnya tidak perlu ada yang merasa lebih.
Saya pun pun pernah belajar di negeri yang sama kurang lebih 6 tahun, sehingga saya tahu betul mana Manhaj dan keilmuan yang sesuai dengan keilmuan ulama di sana, siapa yang sesungguhnya lurus mengamalkan ilmu. Dalam hal ini, saya tegas mengatakan Ustadz Abdus Shamad adalah seorang Azhari sejati yang mendakwahkan akidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Jika menyombongkan diri terhadap orang sombong shadaqah, maka saran saya sebaiknya Zuhairi Misrawi tidak perlu membandingkan keilmuannya dengan ustadz Abdus Shamad -yang saya juga sangat mengagumi keluasan ilmu beliau- cukup saya saja yang siap beradu debat ilmu pengetahuan dengan saudara Zuhairi Misrawi.

Meski pendidikan S.2 dan S.3 saya bukan di Universitas al-Azhar, tapi saya di Universitas League Arab Institute Cairo yang juga merupakan institusi pendidikan di Mesir dan dimiliki oleh 22 negara Arab, saya pikir keilmuan Zuhairi Misrawi dalam bidang keilmuannya boleh kita bandingkan, tidak perlu membanding-bandingkan dengan ustadz Shamad dulu. Diatas langit ada langit.

Ustadz Abdus Shamad memang lebih dicintai umat dan beliau lebih populer dari seorang Zuhairi Misrawi itu memang fakta yang menyakitkan bagi seorang yang haus pujian dan sanjungan. Bagaimana tidak menyakitkan?

Ustadz Abdus Shamad yang dianggapnya yunior dan tidak pernah diperhitungkan meroket populiritas dan dikagumi keilmuannya, karena beliau memang mendakwahkan ajaran Islam yang haq dan sosoknya dirindukan oleh umat Islam Indonesia saat ini.

Sedangkan Zuhairi Misrawi yang merasa katanya pernah di Mesir justru menjadi penganut paham liberal dan menjadi kader partai Banteng yang mendukung partai pendukung penista agama.
Pembela Zuhairi Misrawi yang tidak sepakat dengan statement saya ini boleh marah, tapi tunjukkan kemarahan Anda secara elegan dan mari kita berdiskusi secara ilmiah.

Saya berstatement ini semata ingin meluruskan bahwa kesombongan haruslah dilawan dengan kesombongan yang sama. Dan saya lakukan semata-mata membela para ulama yang haq, seperti Ustadz Abdus Shamad yang juga senior saya.

Dan jangan lupa, Iblis itu pernah beribadah selama 7000 tahun dan ilmunya melebihi para malaikat. Namun, kesombongan Iblis lah yang menghinakannya dan membuat derajatnya tak lagi punya arti apa-apa.

Jika Zuhairi Misrawi merasa lebih alim dan berilmu dari ustadz Abdus Shamad buktikan Anda lebih mampu dan umat menanti Anda!





Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.