Sabtu, 05 Mei 2018

Sufisme Tonggak Peradaban Bukan Sumber Kemunduran Islam


SHUFISME 'TONGGAK' PERADABAN
Oleh: Syeikh DR. Ahmad Sabban Rajagukguk ( Mursyid Tarekat Naqsyabandiyyah Medan )

Mundur bahkan runtuhnya peradaban umat disebab dua hal faktor paling krusial :
Pertama, berkembangnya perilaku hedonisme terkhusus dikalangan elit penguasanya. Yakni diperdaya oleh keduniaan, materialistik dan kesenangan lainnya, sehingga muncul arogansi, ketimpangan dan kesewenangan.

Kedua, sejalan dengan perilaku hedonis maka saat bersamaan hilangnya perilaku - perilaku zuhud yang di-ajarkan para sufi. Jadi tercerabutnya, ajaran tasawuf menjadi lonceng besar runtuhnya peradaban.

Selama ini telah muncul teori bahwa, "salah satu penyebab kemunduran peradaban karena berkembangnya tasawuf." Sungguh inilah fitnah yang sangat kejam dan distorsif dari ilmuwan-ilmuwan orientalis dan imperealisme barat dalam menjauh umat dari sufisme.

Sebab setelah diteliti, dikaji dan ditelusuri dari sejarah yang objektif diseluruh penjuru dunia, telah ditemukan bahwa peran ilmu tasawuf dan para sufi adalah menjadi kekuatan yang paling ditakuti musuh. Cardopa (Spanyol) runtuh karena menguatkan hedonisme dan hilangnya sufisme. Di Indonesia --penelitian Prof Azumardy Arza-- bahwa yang paling ditakuti oleh penjajah adalah Ulama sufi. Sebab dalam praktiknya para Ulama sufi memiliki komunitas loyalis yang siap mati dan memilih syahid sebagai bentuk dari kerinduannya dengan Tuhan dan kepatuhannya sama guru.

Kini, sufisme kembali menggeliat. Mau tidak mau, suka tidak suka, fakta-fakta saat ini telah menunjukkan bahwa manusia-manusia modern dan kontemporer sekarang telah mengalami kejenuhan dan kegersangan spiritual. Bahkan minat negara-negara maju untuk memasuki Islam karena jejaring sufisme yang mengedepankan humanisme.

Sufisme merupakan jalan original (asli) Rasulullah dalam mengembangkan Islam rahmatan lil'alamin (agama kasih sayang). Disaat bersamaan sufisme menjadi gerakan progrressif untuk membela peradaban, bangsa dan negara. Sufisme termasuk menjadi fondasi utama untuk membangkitkan peradaban.

Salam.


Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.