Jumat, 09 Maret 2018

Fatwa Ust. Abdul Somad Tentang Syiah, Konfilk Suriah dan Rezim Bashar Al-Assad


SIKAP KAMI TERHADAP BASHAR AL-ASSAD & KONFLIK DI SURIAH.

Oleh: Ustadz Abdul Somad, Lc. MA

Belakangan, tidak sedikit fitnah yang dihembuskan oleh kaum liberal dan sekuler yang hendak mengkaburkan hakikat sebenarnya yang terjadi di Suriah agar ummat menjadi terpecah dan rancu terhadap kebenaran. ada konspirasi besar untuk menutup-nutupi kenyataan yang terjadi di Suriah melalui “news framing” dengan tujuan mengacaukan kesadaran kita terhadap kenyataan yang ada.

Kami melihat disana ada “agenda setting” Syi’ah internasional -yang dibantu para penjajanya dari kalangan liberalis- yang mendompleng berhembusnya Arab Spring untuk menguasai negeri-negeri aswaja (Sunni). Diantaranya ialah mereka menerapkan strategi “brain washing” dengan cara membanjiri media dengan analis manipulatif, fakta yang dibuat-buat, dan informasi palsu dengan mengabaikan kenyataan yang sesungguhnya.

Berikut ini kami kemukakan kepada pembaca yang budiman tentang hakikat konflik yang tengah bergejolak di Suriah yang juga menjadi mauqif/sikap kami terhadapnya sampai hari ini.

1. Sikap kami terhadap sekte Syi’ah sebagaimana fatwa para Imam mazhab yang empat. Empat Imam Mazhab sepakat menyatakan bahwa syi’ah rafidhah adalah sekte sesat yang sulit lepas dari kekafiran. juga berdasarkan keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bulan Jumadil Akhir 1404 H/Maret 1984 M yang diketuai oleh Prof.Dr.KH.Ibrahim Hosen, LML; bahwa SYI’AH ADALAH AJARAN SESAT & MENYESATKAN.

Imam Syafi’i Rahimahullah mengatakan:
لَمْ أَرَ أَحَداً مِنْ أَصْحَابِ الْأَهْوَاءِ أَشْهَدُ بِالزُّورِ مِنَ الرَّافِضَةِ
“Aku belum pernah melihat suatu kaum yang paling dusta melebihi Syi’ah Rafidhah”.

2. Adapun pembagian Syi’ah menjadi tiga golongan; yaitu Syiah Ghulat, Syiah Rafidhah, dan Syiah moderat (zaidiyyah). maka secara tekstual kami tidak mengingkari pembagian tersebut. Karena memang dalam teori sejarah aliran klasik, Syi’ah memang terpecah menjadi beberapa kelompok diantaranya adalah SYI’AH ZAIDIYYAH (syi’ah moderat). dimana ia hanya menganggap Sayyidina Ali Bin Thalib Radhiyallahu’anhu lebih utama dari seluruh Sahabat yang ada namun tidak mengkafirkan tiga sahabat sebelumnya yaitu Abu Bakar, Umar, dan Utsman. namun secara kontekstual, kami membangun sikap sebagai berikut:

- Syi’ah Zaidiyyah tidak ada di indonesia. Syi’ah Zaidiyyah hanya terdapat di sejumlah wilayah timur tengah, itupun nyaris punah. (Penelitian dan pengkajian Anggota Komisi MUI pusat, Ustad Fahmi Salim,Lc.MA)

- Syi’ah yang berkembang di seantero dunia dan termasuk indonesia adalah SYI’AH IMAMIYYAH ITSNA ASYARIYYAH (SYI’AH 12 IMAM) yang berpusat di Iran. (buku panduan MUI, mengenal & mewaspadai penyimpangan Syi’ah di Indonesia)

3. KONFLIK SURIAH adalah murni peperangan antara aswaja dengan rezim syi’ah nushairiyyah. Penduduk suriah umumnya adalah aswaja (ahlus sunah wal jama’ah) syafi’iyyah asy’ariyyah dan penganut thariqat. Syi’ah Nushairiyyah adalah aliran syi'ah kebatinan yang lebih ekstrim dari Syi’ah Rafidhah. “Nushairiyyah” adalah nisbat/penyandaran kepada seorang bernama Muhammad Bin Nashir Al-Farisi. diantara Aqidah ushul mereka ialah: Ali Bin Abi Thalib memiliki sifat-sifat Ilahiyyah (ketuhanan), mengagungkan Abdurahman Bin Muljam sang pembunuh Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan alasan bahwa Abdurahman bin muljam telah berjasa membebaskan ruh Ali bin Abi Thalib dari kezaliman jasadnya. (Sumber: kitab Tha’ifah An-Nushairiyyah karya Syaikh Dr. Sulaiman Al-Halaby)

4. BASHAR AL-ASSAD/PRESIDEN SURIAH adalah seorang Syi’ah Bathiniyyah (syi’ah nushairiyyah) yang juga menganut ideologi Ba’ts (sosialis arab). istrinya pun seorang wanita Syi’ah yang lahir di inggris. Dia (Bashar Al-Assad) telah membunuhi kaum Muslimin secara massif baik laki-laki maupun wanita, orang tua, orang muda, dan anak-anak. dengan kata lain, ia TELAH MENGHALALKAN DARAH KAUM MUSLIMIN. Kekejaman Bashar Al-Assad terhadap kaum Muslimin sama seperti kekejaman Komunis Soviet, Komunis Albania, Komunis di Asia Tengah, dan lain sebagainya. Bashar Al-Assad adalah penjahat kemanusiaan seperti Hitler, Stalin, Lenin, Polpot, dan lain sebagainya. PENDAPAT INI kami ambil dari guru kami seorang Ulama ahli hadits Suriah bernama SYAIKH MUWAFFAQ, mursyid thariqat syadziliyyah di Suriah yang kami telah mendapatkan SANAD darinya.

5. Bashar Al-Assad telah menghancurkan negara Suriah berikut bangunan-bangunannya, termasuk sarana-sarana dan instalasi kehidupan; seperti rumah sakit, pasar, dan lain sebagainya dengan senjata berat, pesawat tempur, tank, rudal, serta bom birmil. 200 ribu warga sipil berjatuhan dan nyawa terus melayang sampai sekarang. Perbuatannya sama dengan perbuatan Amerika & Sekutu ketika menghancurkan Iraq pada tahun 1991 dan 2003, dan menghancurkan Afghanistan pada tahun 2001.

Tidak sampai disitu, Bashar Al-Assad juga mendatangkan kekuatan kafir Rusia untuk menggempur kaum Muslimin dan menghancurkan kota-kota. Padahal Rusia (dulu bernama Uni Soviet) adalah musuh Islam di Afghanistan sehingga ulama memfatwakan jihad fii sabilillah. Posisi Bashar Al-Assad dalam hal ini sama seperti Najibula, pemimpin boneka Afghanistan ketika itu.

6. Sejarah mencatat, kejahatan rezim Assad tidak hanya zaman sekarang tetapi pada tahun 1982 mereka juga melakukan “Pembantaian Hamma” mengorbankan 50 ribu nyawa warga sipil ketika itu (termasuk anak-anak dan kaum wanita). dendam kesumat Bashar Al-Assad terhadap MUSLIM SUNNI sangat jelas terlihat dari hadirnya kekuatan Syi’ah Iran, Iraq, Hizbullata Libanon pimpinan Hasan Nashrullata, dan Syi’ah Afghanistan yang membantu Bashar Al-Assad. tentunya kesamaan ideologis yang membuat mereka bersatu. ketika Bashar Al-Assad terhambat untuk membantai warga Suriah dengan kekuatan sendiri, dia meminta bantuan Iran, Iraq, dan Hizbullata Libanon. Ketika itu terhambat juga, dia pun meminta bantuan kafir RUSIA. bahkan negara komunis china pun ikut turun mendukung Bashar Al-Assad.

7. Berdasarkan semua kenyataan ini, maka kami pun turut MELAKNAT Bashar Al-Assad dan mendo’akan kecelakaan untuknya. dalam perkara melaknat orang kafir dan zhalim yang masih hidup secara mu’ayyan (personal), maka kami hanya mengikuti sejumlah dalil dan para Ulama:
- Hadits tentang sumur Badr yang diriwayatkan imam bukhari dalam shahihnya. dimana tatkala itu ‘Amru bin Hisyam, ‘Uqbah Bin Abi Mu’aith, dan Walid Bin ‘Utbah mati disiksa kemudian di masukkan dalam sumur Badr, lalu Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
واتبع اصحاب القليب لعنة
“semoga laknat Allah mengiringi pemilik sumur ini”

- Laknat ulama salaf terhadap Jahm bin Shafwan.
قال يزيد بن هارون لعن الله الجهم ومن قال بقوله
Yazid bin Harun berkata, “Semoga Allah melaknat Jahm dan orang yang berucap dengan ucapannya”.

- Syaikh Adnan Ar‘ur (Ulama Suriah) melaknat Bashar Al-Assad.

- Ulama MIUMI (Syaikh DR.Haikal Hasan) juga mengajak untuk melaknat Bashar Al-Assad dan sekutunya.

8. Hasil muktamar ulama sedunia yang di selenggarakan oleh Internasional Islamic Coordination Council (IICC) bertajuk: “Sikap Ulama Umat Terhadap Konflik Suriah” yang berlangsung di Mesir pada tanggal 4 Sya’ban 1434 H/13 Juni 2013 M yang dihadiri oleh lebih dari 500 tokoh dan ulama Ahlus Sunnah waljamaah dari 50 negara yang berkumpul untuk menyatukan sikap terhadap konflik Suriah, dimana mereka memandang perlunya PERSATUAN UMMAT ISLAM SUNNI DALAM MELAWAN KEPENTINGAN SYI’AH DI BUMI SYAM, SURIAH. ditambah campur tangan Hizbullata di Libanon dan Iran -yang notabene beraliran Syiah Rafidhah-.

9. Pada sesi pembukaan muktamar, sambutan Grand Syaikh Al-Azhar dibacakan oleh Syaikh Dr.Hasan Syafi’i yang isinya: AL-AZHAR SECARA TEGAS MENOLAK EKSISTENSI REZIM BASHAR AL-ASSAD YANG HINGGA KINI TERUS MENERUS MEMBUNUHI RAKYAT SURIAH YANG HAMPIR SELURUHNYA MUSLIM SUNNI. Sambutan ini senada dengan pernyataan mantan Syaikhul Azhar Prof. Dr. Muhammad Sayyid Thanthawi pada hari Selasa 16 Juni 2009 dalam sebuah pertemuan dengan pelajar Saudi Arabia, dimana beliau menyatakan dengan tegas:
انه لا مكان ولا وجود لشيعة كمذهب لان مصر دولة سنية ولن تقبل بنشر التشيع في بلادنا
“Mesir adalah negeri Sunni dan dia tidak akan pernah menerima penyebaran faham Syiah di negeri kami ini”.

MUKTAMAR INTERNASIONAL yang diantaranya dihadiri para Alim ulama mewakili Indonesia semisal Syaikh Dr.Ahmad Zain An-Najah (DDII) dan Syaikh Farid Ahmad Okbah (MIUMI) ini melahirkan “11 Butir Resolusi” terkait konflik di Suriah, diantaranya: kewajiban syar’i umat muslim berjihad di Suriah, perang di Suriah adalah perang terhadap Islam, menyerukan persatuan umat muslim sunni seluruh dunia, apresiasi terhadap peran pemerintah Turki dan Qatar, dan seruan terhadap para pemimpin Arab dan Organisai Negara Teluk (CCASG) untuk membantu perjuangan rakyat Suriah, seruan terhadap umat Islam untuk memboikot produk-produk Iran, dan mengecam kepada segenap pihak yang mengklasifikasi dan menilai sebagian organisasi pejuang kebebasan rakyat Suriah sebagai aksi teroris dan terorisme, dan lain sebagainya.

10. Sikap Syaikh Said Ramadhan Al-Bouthi (ulama aswaja terkemuka di Suriah) yang dianggap mendukung pemerintahan Bashar Al-Assad, maka kami telah menanyakannya langsung kepada Al-Muhaddits Asy-Syaikh Muwaffaq (mursyid thareqat syadziliyyah yang memberi sanad kepada kami) dan beliau mengatakan:
هو رجل عالم زاهد مخدوع
“...beliau (Syaikh Al-Bouthi) adalah seorang yang ‘aalim, zuhud, tetapi tertipu dan di khianati”.

Terbukti, wafatnya Syaikh Said Ramadhan Al-Bouthi dalam “serangan bom” di masjid Al-Iman damaskus bersama sejumlah muridnya diyakini oleh para Ulama Suriah sebagai perbuatan tentara Bashar Al-Assad sendiri dengan penuh perencanaan sebab masjid tempat Syaikh Al-Bouthi mengajar merupakan masjid yang paling ketat kawalan keselamatannya. Dan mengapa hanya sedikit bekas yang terbakar jika yang terjadi benar-benar serangan bom?

Sebuah analisa menyebutkan, sejak lama Syaikh Al-Bouthi dikelilingi pengawalan militer Bashar Al-Assad. Kemanapun Syaikh Al-Bouthi pergi, puluhan pengawal dan intelijen rezim Bashar Al-Assad menyertai atau membuntutinya. Bashar Al-Assad frustasi dengan semakin banyaknya pejabat-pejabat (termasuk Menhan) yang membelot ke pejuang Suriah. Ia khawatir dengan Syaikh Al-Bouthi yang dikabarkan akan lari dari Damaskus. Maka ia pun memutuskan untuk membunuh ulama terkemuka itu dengan modus seakan terjadi bom bunuh diri oleh pejuang Suriah sehingga masyarakat akan membenci kelompok pejuang.

Demikian sikap kami terhadap Bashar Al-Assad dan konflik suriah. semoga Allah menolong kaum Muslimin di suriah, menolong para pejuang Suriah, memberi kekuatan pada rakyat Suriah yang terjajah, semoga Allah menyaksikan mereka yang gugur sebagai Syuhada’, dan semoga Allah melaknat para penjajah dan orang-orang zhalim dari kalangan Syi’ah dan sekutunya dimanapun mereka berada dan memporak-porandakan barisan mereka. Aamiin.

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.