Rabu, 09 Agustus 2017

Masjid Ahmad bin Hanbal Yazid Jawas Bogor Didemo NU, Saatnya Salafi Intropeksi Diri

mesjid imam ahmad bin hanbal bogor di demo nu

Beberapa waktu lalu terjadi peristiwa yang cukup menghebohkan;
Masjid Imam Ahmad Bin Hanbal di Jl.Pandu Raya kecamatan tanah baru kota bogor yang terkenal sebagai pusat kajian Salafi untuk wilayah bogor yang di pimpin oleh Ustad Yazid Bin Abdil Qadir Jawas di SATRONI MASYARAKAT setempat. Warga sekitar memaksa untuk menghentikan aktivitas pembangunan masjid itu karena selain terdapat silang pendapat dengan warga terkait masalah pada perizinan, juga di anggap sebagai tempat pengajian yang suka membid’ahkan & memvonis sesat amalan masyarakat NU sehingga membuat sakit hati warga sekitar.

Disatu sisi, kritik pun berdatangan dari banyak fihak atas peristiwa itu. tidak sedikit orang yang mengecam tindakan ratusan masa yang melakukan aksi anarkis menghalangi pembangunan masjid dengan cara yang sangat brutal; dengan memaksa memasuki lokasi pembangunan masjid dan kemudian keluar lagi. Lalu melempar batu dan menendang serta merusak pintu pagar proyek.

Bahkan, sejumlah massa itu merusak dan mengambil banner nasihat kebaikan untuk pembangunan masjid, mereka juga melontarkan caci-maki dan mengancam akan melakukan pembakaran apabila kegiatan pembangunan masjid tidak dihentikan. Jelas ini tindakan yang zhalim dan melanggar norma agama. masyarakat NU bukanlah masyarakat yang tak beradab, tapi NU adalah sekelompok kaum muslimin di negeri ini yang lahir dari rahim para kyai dan tokoh-tokoh agama serta pendiri bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat dan budaya ketimuran. yang kita khawatirkan adalah, adanya fihak-fihak tertentu yang mengambil keuntungan atas kejadian ini.

Suka atau tidak, di akui atau tidak, komunitas Salafi dan warga NU adalah sama-sama bagian dari KAUM MUSLIMIN. Adanya ruang perbedaan antara SALAFI-NU jangan sampai membuka peluang bagi anasir-anasir PKI dinegeri ini untuk menjalankan strategi devide et impera (politik adu domba).

Memelihara jenggot dan bercelana cingkrang/diatas mata kaki kita sepakati sebagai suatu hal yang baik bila di niatkan mencontoh dan menteladani baginda Nabi. namun disisi lain, kawan-kawan bercelana cingkrang dan berjenggot ini (Salafi) rata-rata suluknya/akhlaqnya perlu di revolusi (baik Ustadznya maupun para pengikutnya). disadari atau tidak, demikianlah adanya. Jangankan dengan warga NU, antar pemelihara jenggot dan pengguna celana cingkrang saja susah sekali bertegur sapa dan saling membangun cinta. alasannya, tidak se-manhaj. asal sudah tidak sepengajian atau seperguruan, maka keluarlah ucapan: “bukan ikhwan kita...”.

Oleh karena itu tidak berlebihan juga jika banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan gaya dan tingkah laku kawan-kawan “Salafi” ini di tengah masyarakat, sebab sikap merekalah yang membuat masyarakat ILFIEL dan tidak respek dengan mereka. Dan wajar pula jika mereka di juluki “sekte surgawi” alias panitia pemegang kunci surga atau dijuluki TALAFI (kaum perusak). sejatinya, bukan ideologi dasar mereka yang dianggap rusak, tetapi AKHLAQ dan SIKAP MUAMALAH sebagian diantara mereka yang rusak. Sedangkan Rasulullah di utus ke permukaan bumi ini diantara tujuannya adalah memperbaiki akhlaq.

Yang tak habis fikir, sikap sebagian besar kawan-kawan Salafi ini yang tidak pernah berubah sedari dulu (termasuk para asatidznya). Sikap gampang membid'ahkan, memvonis syirik dan menyesat-nyesatkan ritual kaum lain, ini yang menjadi masalah. Saya mengamati dalam waktu yang lama, bahwa persoalannya bukan pada substansi IDELOGI yang di suarakan para ustadz Salafi, tapi lebih kepada Uslub (metodologi dan fiqih dakwah).

Betapapun kawan-kawan ‘Salafi’ berhak mendakwahkan apa yang mereka yakini benar, dan itu di lindungi undang-undang. tapi tentunya dengan sportif, santun, menjunjung nilai-nilai adab dan tata krama, tidak main vonis sesat, mendiskreditkan amalan orang lain, merusak nama baik tokoh-tokoh agama yang di hormati masyarakat, dan yang paling penting membuka ruang dialog serta berlapang dada terhadap perselisihan yang sudah menjadi dinamika kehidupan.

Ketika fihak-fihak yang ingin menengahi berupaya membantu mencarikan solusi melalui pertemuan dan duduk bersama, mereka pun menolak. alasan klasik yang selalu mereka kemukakan adalah doktrin untuk tidak berdebat/dialog dengan “ahlul bid’ah”. Padahal, Allah sendiri dalam Al-Qur’an memerintahkan dialog, diskusi, dan lain-lain selagi dengan cara yang ma’ruf dan hikmah. Dan hal ini ternyata di praktekkan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu'ahuma dan terukir dalam sejarah dimana beliau mendebat ahlul bid’ah yang paling sesat dalam peradaban islam (yaitu kelompok khawarij). Lalu, mengapa sebagian kawan-kawan ‘Salafi’ ini sulit sekali membangun komunikasi yang baik dan membuka ruang dialog.!?? Katanya menganut Manhaj Salaf ??

Hal yang tak kalah menarik adalah, ketika kawan-kawan ‘Salafi’ ini saling mengirim broadcast di berbagai media sosial semisal Telegram, WhatsApp, dll untuk menghimbau anggotanya atau sesama jama'ahnya agar datang membantu mengamankan area masjid dari serangan warga. bahkan, mereka menganggapnya itu bagian dari JIHAD FII SABIILILALH. Akhirnya para jama'ah masjid dari kalangan kawan-kawan ‘Salafi’ pun merapat ke TKP dan pasang badan di hadapan masjid. Seolah mereka sudah tak sabar “berjihad melawan warga NU setempat dan mempertahankan kesucian masjid”

Maka untuk melawan lupa, mari kita ingatkan kembali fatwa ulama dan ustadz-ustadz ‘Salafi’ ini terkait cara & sikap yang seharusnya dilakukan saat ada serangan Zionis Israel ke Masjid Al-Aqsho & Masyarakat Palestina:
1. TIDAK ADA JIHAD YANG HAQ DI ZAMAN INI. Karenanya, kalian tidak boleh membela diri saat diserang warga setempat apalagi mati disitu. bisa mati konyol, bukan mati syahid. (fatwa Riyadh Bajery).
2. TIDAK BOLEH MELAWAN BALIK. Karena, tanah di bogor masih luas. Carilah tanah yang aman alias Hijrah! Emangnya, masjid cuma itu saja? (Pernyataan Oknum Salafi bernama Yasser Al-Ayyubi).

Kita bukan su’uzhon (buruk sangka). Tapi kita hanya menyampaikan kembali apa yang ulama dan sebagian ustadz-ustadz 'Salafi’ sampaikan saat Masjidil Aqsho di palestina di intimidasidi oleh Zionis Israel, dan kami pasti lebih percaya kepada tanah Palestina, karena Rasulullah bersabda tentang tanah syam yang diberkahi. bukan tanah baru apalagi tanah bogor, itu tidak ada haditsnya. Alias BID’AH !

Mungkin anda akan mengatakan “Buat apa hijrah, toh Masjid Imam Ahmad Bin Hanbal itu kan resmi dan ada izinnya!” Jawaban kami, lah emang anda pikir Palestina itu tanah warisan dari kakek moyangmu apa!?? Nyuruh-nyuruh masyarakat muslim Palestina hijrah dari negaranya sendiri. Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa anda dan kawan-kawan tidak hijrah saja????

Yang lebih unik lagi, sudah maklum di mata masyarakat bahwa komunitas ‘Salafi’ ini paling getol mengharamkan demonstrasi (apapun bentuknya). tidak perlu mangkir, karena semua tulisan-tulisan para da'i ‘Salafi’ itu dengan mudah bisa di akses oleh masyarakat dengan berbagai tekhnologi dan media yang serba canggih, dan semua ceramah-ceramah para juru dakwah “Salafi” yang mengharamkan demonstrasi itu pun dengan mudah di dengar.

ENTAH disadari atau tidak, ternyata mereka pun telah melakukan aski DEMONSTRASI (unjuk rasa). Karena menyatakan dukungan pembangunan masjid dan menjaganya dari gangguan sekelompok masa dengan mengumpulkan banyak orang untuk pasang badan di depan masjid, itu merupakan bentuk aplikasi UNJUK RASA (unjuk perasaan), dalam bahasa konstitusional disebut: DE-MON-STRASI.!

Akhirnya mereka tanpa sadar mengakui bahwa aksi mereka adalah bagian dari demonstrasi, padahal selama ini mereka mengharamkannya dengan berbagai dalih untuk mendalili kebingungan cara berfikir mereka. Mereka mengharamkan aksi demonstrasi damai menuntut keadilan atas penghina Al-Qur’an, namun anehnya justru mereka menyerukan demo untuk membela masjid yang akan di pakai untuk ‘dakwah’ mereka. Inilah hizbi sejati yang berteriak-teriak hizbi kepada orang lain di luar kelompoknya, haram demo buat orang tapi halal buat dia. maling teriak maling sembunyi di balik dinding, waktu di ekspose lari terkencing kencing.

Saya (Maaher At-Thuwailibi) menilai, bukan pada sisi ilmu yang menjadi letak problem kawan-kawan dan asatidz Salafi ini diberbagai tempat, tetapi pokok masalahnya adalah pada SIKAP MUAMALAH dan AKHLAQ DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI. baik di alam nyata maupun di dunia maya. Sisi inilah yang saya amati sebagai suatu hal yang kritis dan kronis dalam tubuh mereka. Para Nabi dan Rasul di tolak dakwahnya bukan karena Akhlaq mereka, tapi karena apa yang mereka bawa (tauhid). Sementara kita ini justru di tolak karena akhlaq dan uslub yang justru tidak sesuai dengan nilai-nilai teladan SALAFUS SHOLIH itu sendiri.

Maka saran dan masukan dari saya secara pribadi untuk kawan-kawan dan asatidz salafi dimana pun antum berada, mari kita ISTIQOMAH menyampaikan ideologi dan prinsip agama yang kita yakini benar, tetapi juga mari kita sama-sama muhasabah (introspeksi diri) dan mengevaluasi uslub dakwah kita sebagai kaum minoritas di tengah masyarakat indonesia yang umumnya menganut aqidah asy’ariyyah dan fiqih syafi’iyyah.

Semoga Allah ta’ala memberi hidayah kepada kawan-kawan ‘Salafi’ ini, semoga fanatikusnya yang jadi korban segera sadar dan masyarakat semakin cerdas melihat fakta demi fakta yang semakin menunjukkan mana madu dan mana empedu...
Nas'alullah Al-‘Aafiyah wa salamah...
[ Pustaka At-Thuwailibi Channel ]

Oleh: Ustadz Maaher At-Thuwailibi

Update:


Bersambung ke;

Sebelumnya:
Next:

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.

28 comments

Perbedaan si boleh saja.. para imam majgab saja saling berbeda pendapat.

Tapi tidak dengan menyalahkan. Memfonis...
Ajarkan saja kebaikan2..

Jika seperti itukan jamaah yg ikut akan sangat mudah memfonis yg lainx.. padahal varu awam pemahaman ilmux..

Saling intropeksi saja..
Untuk salafi.. yea salah jika metode dakwax begitu.. tujuan ingin memperbaiki dengan menyalahkan..wajar hati umat yg lainx merasa sakit.. sebab dikata sesat. Neraka. Kafir.

Jika ajaran yg sisampaikan itu islam yg betul2 mengutamakan adab pasti ada cara penyampaian lain berkaitan masalah2 tsb.

Begitupun warga.. intropeksi jgn langsung begitu...
Buatkan perjanjian pernyataan.. agar cara dakwa itu diperbaiki.

Siiiiiippppp,biar intrupeksi tu kelompok,CAAAAANGKEMNYA biar gak asal ngomong ,kalau perlu bubarkan sekalian orang orang yg merong rong NKRI ini

Saatnya dakwah yang santun tanpa mengkafirkan, membid'ahkan sesama muslim. Sing penting cangkem-e diatur....

sya IM .. tp menurut sy salafi yg begitu hanya yg oknum .. sy mencintai KH-B beliau santun... cuman sy amati beliau di perangi akibat org2 yg suka potong2 video sehingga membuat salah paham.

beliau jg di kenal membid'ahkan sayyidina .. ternyata itu hanya akibat bideo beliau di potong2 pihak tdk bertanggung jawab.. sy tau ini setelah sy tonton full kajian belai tentang adab kepada rasulullah .. dsna sangat jelas ia katkan "sayyidina bkn merendahkan itu mulia namun kalo ada yg mengatakan sayyidina merendahkan mungkin mereka punya hujjah lain" jd dsna beliau tdk pernah mengatakan itu bid ah. dn beliau jg mengatakan jgn fanatik setelah mengenal sunnah muslim tdk boleh exclusif.. pokoknya keburukan tentang beliau itu fitnah semua..

sotoy amat bang, perasaan nih aliran malah ngajarin ngikutin pemimpin di negeri ini, ikut kajian dlu gih baru comment :p

Penulis blog kurang ilmu tp sdh berani berpendapat. Belajar lagi mas, jgn jadi tukang fitnah.

(Maaher At-Thuwailibi) - menurut ana tidak adil dalam menilai.
1.tidak semua salafi berakhlak seperti yang dituduhkan.
2.trus kenapa, hanya salafi yang dikritik, sedang perusak tidak dikritik sedikitpun,apa karena bencinya sama salafi karena salafi tidak semanhaj dengan dirinya?
3.jika ada oknum salafi kurang baik muamalahnya, apa itu sikap paling terburuk dibandingkan dengan akhlak mereka yang berucap dengan ucapan kotor (anjing,dll) terhadap salafi.
4.penulis terkesan sombong, karena doanya hanya ditujukan kesalafi, sedang Ke dirinya sendiri tidak berdoa,
Seolah olah pendapat nya tidak ada yang cacat

Tulisannya terlalu tendensius, menyerang tapi dikemas seperti nasehat

Penulis tidak seharusnya menulis tentang sesuatu yang hanya dilihat sebagian saja dari pandangan diri sendiri tetapi menafikan pandangan dari yang berseberangan. Belajarlah lagi ilmu agama dari manhaj lainya agar dapat ilmu yang lebih luas.

Jika para salafi akhlak nya buruk, "pertanyaan besar" adalah KENAPA JAMAAH SALAFI semakin buaaaa.. nyak.

Temen saya yang salafi ada yang dari jamaah NU, pencinta abu bakar Ba'asyir, dll

Jika mempertahankan diri dibilang demo yang dilarang Islam, berarti perang membela diri juga demonstrasi
Pada hal mati membela harta adalah syahid

Ngomong atu kentut ntong...ko sama2 bau

Salafi kenapa doyan bidah2in orang ya.... Mana ajaran nabi kita untuk saling menghormati, orang lain juga ngaji, ada kitab kuningnya, ada kyai nya, bidah2in orang seenak dewek.

Mungkin stok ilmu nya gak ada lagi ya, selain membidah2kan orang, naudzubillah..... Antum bermazhab hambali monggo, kita bermazhab syafei ya ojo direcoki, saling menghormati aja

Stok ilmu nya terbatas kali ustadz, bisanya itu2 aja. Pegangannya Quran Hadist doang, tanpa ngaji dulu, baca terjemahan aja, terjemahim sendiri... Sesat jadi akalnya.

Semoga Allah 'azza wa jaala memberikan hidayah yang berlimpah kepada penulis blog ini. Aamiin

SMG ALLOH KASIH HIDAYAH BUAT PENULIS....

Islam bukan NU, mayoritas bukan berarti benar,KLO mau digeneralisasikan bahwa umat Islam di Indonesia koruptor antum mau?belajar ilmu bukan berarti antum jadi malaikat,bukan dakwahnya keras tapi hati antum yg keras.

Tulisan TOLOL bin TOLOL.... ASli Warisan Jahiliyah yang mulai duluan... Salafi diusir dimana-mana... Dianiaya, dicerca, dihina... Giliran Salafi buat masjid sendiri di demo...Ditolak, GOBLOK akut.......

Tolong belajar dulu,jangan asal bicara

Dakwah Sunnah akan terus berkembang, celaan celaan tidak akan bermanfaat buat kami, bertaubatlah kepada Allah

Perbedaan akhlak terlihat jelas, mana yang benar, mana yang cuma marah2, koar2 gajelas yg tidak ada terkihat akhlak yang baik seorang muslim, biar orang yang menilai.....

Ini benar sekali مَاشَآءَاللّهُ. Tidak semua Salafi spt yg dikatakan di atas. Di kota sy banyak kajian2 Salafi dan اَلْحَمْدُلِلّهِ baik-baik sj dng warga setempat, mereka bergaul dng sewajarnya dan berteman juga dng aswaja. Toh yg namanya beda manhaj ya beda sedikit ajarannya yg pasti islam itu 1. Di akhirat ga bakal ditanya manhaj apa..

Ulama ulama dunia juga sudah mnyampaikn bhw yg d anggap ustadz sayikh dlm "salafi" itu hnyalh orang orang yg pura pura berilmu saja maka jgn hiraukn tetap beramal d atas jln Quran dn sunnah brdasarkn pemahaman para Ulama dn Auliya bukan pemahamn quran sunnah versi salafi

Alhamdulillah Allah memeberikan saya hidayah sunnah, kasihan saya melihat orang2 yg membela organisasi daripada sunnah Rasulnya, NU cuma organisasi kawan hanya sebagai wadah, loyal dan menjauhi kita hanya berdasarkan Alquran dan Hadist bukan organisasi, semua yg sejalan ddengan Alquran dan Hadist kita ambil dan yg bertentangan kita tinggalkan walaupun organisasi apapun NU, Muhamadiyah, Persis dll, itulah jalan selamat, jalan yg akan membawa kita ke surga.

Takutlah kalian akan azab Allah wahai para manusia menghalang halangi pembangunan masjid, kalian semua akan mempertanggung jawabkan kelak dihadapan Allah, dan Azab Allah sangat pedih...Nauzubillahiminzalik. Tobat sebelum terlambat, bagi para manusia yg hanya ikut2an dan tidak mencari kebenaran terlebih dahulu, mencari argumen yg ilmiah maka kalian semua adalah orang yg sangat merugi. Semoga kita semua diwafatkan diatas sunnah.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَن يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَىٰ فِي خَرَابِهَا ۚ أُولَٰئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَن يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengha­lang-halangi nama Allah disebut dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatut­nya masuk ke dalamnya (masjid Allah) kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan, dan di akhirat mendapat siksa yang berat.” [Al-Baqoroh: 114]

Bagi penulis blog ini, kelak anda akan mempertanggungjawabkan tulisan anda huruf demi huruf diakhirat, tobatlah dan tuntutlah ilmu yg syari bersihkan diri anda dari syubhat2 agar anda bisa selamat sebelum ruh anda dicabut dari tubuh anda, saya doakan anda mendapat hidayah dan menjadi pejuang pembela sunnah, dan wafat diatas sunnah.