Senin, 04 Januari 2016

Zikir " HU " Pengertian Makna dan Tujuannya

METODE ZIKIR SUFI
zikir hu pengertian makan dan tujuan
Majelis Tarekat Qodiriyah Hanafiah
Rasulullah bersabda
" Sebaik-baik zikir adalah Lailahaillallah "
Tiada Tuhan selain Allah

Didalam dunia tarekat sufi/tasawuf terdapat bermacam-macam metode zikir yang di ajarkan oleh para mursyid/syeikh sufi kepada para muridnya. Semuanya itu bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada banyak tingkatan zikir yang berjenjang-jenjang dan cara pengucapan atau cara mempraktekkannya

Menurut salah seorang ulama sufi Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah, apapun tarekatnya ada 3 metode zikir
1. Zikir jasad
2. Zikir hati/ruh
3. Zikir sirr/nurani

Zikir jasad kalimatnya adalah Lailahaillallah, zikir hati kalimatnya adalah Hu Allah, sedangkan zikir sirr kalimatnya adalah Hu.

Dari ketiga bentuk atau metode zikir tersebut tidak ada yang melebihi atau lebih utama dari yang lain kecuali kalimat Lailahaillallah sesuai dengan sabda nabi. Jadi tidak ada ungkapan yang mengatakan bahwa tingkatan zikir yang tertinggi adalah " Hu " atau " Hu Allah ".

Tapi di dalam latihan atau riyadah kita harus melewati dulu bagaimana meresapi kalimat " Allah...Allah...Allah atau Hu Allah...Hu Allah... yaitu zikir ruh kemudian belajar meresapi kalimat " Hu....Hu...Hu... yaitu zikir sirr. Hu artinya " Dia ". Jadi dalam latihan kita belajar untuk meresapi dan belajar dulu bagaimana melihat Allah dengan pandangan hati.

Jika ada orang atau kelompok yang mengatakan bahwa zikir " Hu " atau " Hu Allah " lebih tinggi dari zikir laailahaillallah itu salah karena telah bertentangan dengan sabda nabi.

Lalu untuk apa zikir Hu dan HuAllah itu sangat penting dalam dunia tarekat?

Zikir Hu adalah zikir latihan/riyadah yang bertujuan untuk memberi bobot kepada zikir tauhid yaitu Lailahaillallah, zikir Lailahaillallah adalah zikir penyaksian, penyaksian disini adalah betul-betul menyaksikan Allah dengan hati, paham dengan apa yang di lihatnya, bukan sekedar ucapan mulut kosong saja atau ucapan apa yang kita baca atau yang di ajarkan oleh guru-guru kita, tetapi sebelum kita mengucapkan kalimat Lailahailaallah terlebih dahulu kita betul-betul telah meyaksikan Allah dengan hati, memahami dan merasakan kehadiran Allah lebih dekat dan lebih nyata dari wujudnya kita sendiri. Sehingga dengan peyaksian itu zikir kita jauh lebih berbobot.

Perlu kita ketahui bahwa kalimat syahadat adalah kalimat penyaksian
" Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan Selain Allah "

Bunyi kalimatnya adalah bersaksi bukan mengakui
 
Untuk itulah para mursyid sufi mengajarkan zikir " Hu " zikir yang di praktekan dalam latihan untuk belajar dan mencapai tingkatan meyaksikan Allah dengan hati, meresapi kalimat Allah hingga hati itu betul-betul paham dan betul-betul dapat melihat atau meyaksikan Allah lebih nyata dari dirinya sendiri .

Setelah hati itu dapat meyaksikan Allah baru di kembalikan kepada zikir Lailahaillallah, sehingga zikir tauhid tersebut memiliki bobot karena ucapan yang di ucapkan oleh sang murid tersebut betul-betul ucapan yang berdasarkan penyaksiannya sendiri, bukan sekedar kalimat kosong belaka. itulah iman yang sebenarnya, imannya para nabi dan rasul, iman yang berdasarkan atas penyaksian akan kenyataan Allah.

Baca: Dua Sudut Pandang Memahami Keberadaan Tuhan, Jauh atau Dekat?

Jika kalimat Lailahaillallah di umpamakan sebuah tubuh manusia maka jantung daripada Lailahaillallah adalah kalimat Hu Allah. Orang tidak akan bisa memahami lailahaillallah sebelum dia meyaksikan Allah. Kalimat lailahaillallah adalah kalimat mukassyafah, kalimat tersingkapnya hijab terpandangnya Dzat Wajah Kekasih | Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani

Meyaksikan disini maksudnya adalah meyaksikan dengan hati bukan dengan kedua mata kita. untuk mencapai tingkatan penyaksian itu maka di ciptakanlah metode atau cara untuk mencapai maqam tersebut dalam dunia tareqat atau dunia tasawuf dengan zikir Hu Allah dan zikr Hu. Dan kedua model zikir tersebut berguna untuk menghantarkan kembali ke sebaik-baik zikir yaitu:
Dengan pengucapan yang betul betul berdasarkan kepada apa yang di lihat dan di saksikan oleh hatinya, di rasakan dan di pahami oleh hatinya. karena hati tidak pernah bohong dengan apa yang di lihatnya, sehingga zikir tersebut bukan sekedar zikirnya orang awam atau sekedar mengucapkan apa yang tertulis saja tanpa di ketahui dan di pahami dan di pandang oleh hatinya sang pemilik nama yaitu Allah.

Jadi jika masih ada orang di luar tarekat sufi yang mengatakan zikir HuAllah dan zikir Hu sesat adalah salah, karena itu adalah zikir riyadah/latihan. Dan jika ada orang atau kelompok sufi yang mengatakan bahwa zikir Hu Allah lebih tinggi dari zikir Laailaahaillallah itu juga salah karena sebaik baik zikir adalah :
Di dalam tarekat sufi yang masih murni dan masih sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad zikir terbaiknya adalah zikir Lailahaillallah yang sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh beliau.

Baca:

Untul lebih detailnya saksikan video pendek berikut:
Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Al-Quthub Ar-Rabbani - Zikir Hu...
Video full tentang zikir Hu tonton di: [Youtube] Memahami Zikir Hu dan Amalan Sufi dengan Benar


Baca juga :

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.

3 comments

bersaksi/ber·sak·si/ v 2 menyatakan (mengakui) dengan sesungguhnya;
sumber : https://kbbi.web.id/saksi

Tiada yg wujud...kecuali Allah...hidup adl ujian,jalani hidup sesuai perintah² Nya

pantes ebiet g ade kalo nyanyi ada hu hu hu hu hu