Senin, 12 Juni 2017

Surat Terbuka Guru Madrasah Kepada Jokowi Terkait Full Day School 2017

full day school sdn 03 bidar alam solok selatan

Curahan hati salah satu guru madrasah Kabupaten Pasuruan Jawa Timur:

Surat Terbuka
Assalamu'alaikum wr.wb

Dengan membaca bismillahirrohmanirrohim saya mulai segala yang mempunyai nilai kebaikan. Sholawat dan salamNya semoga mengalir kepada Sayyidina Muhammad saw, shohabat, keluarga dan ummahatul mu'minin. Amin.

Kepada yth Bapak Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pendidikannya yth Sdr Bpk Muhajir. Saya ingin menyampaikan kegelisahan para pendidik agama islam khususnya di madrasah diniyah (Madin) dan TPQ.

Sebagaimana Bapak tahu bahwa waktu pembelajaran Madin itu adalah jam 13.00 sd 16.00, Tpq 16.00 sd 19.00, maka dengan wacana Menteri Pendidikan Anda yg akan merencanakan hanya 5 hari hari kerja tentu harus pulang di atas jam 15.00, bahkan kalimat full day school ya tentu sampai jam 18.00 bahkan kalau perlu bermalam di gedung sekolahnya, maka KAMI MOHON Bapak Presiden menanyakan kepada Menteri Bapak;

1. Wacana tersebut apakah sudah didukung dengan hasil kajian yang konprehensip

2. Kalau memang ingin tidak menyulitkan jumlah jam guru mencapai 24 jam atau kurang dari itu, mengapa justru jam kerja hanya 5 hari kan tidak rasional ?

3. Apakah menteri Anda memang secara sengaja menutup mata bahwa pendidikan keagamaan yang sudah berakar di tengah masyarakat sebagai lokal wisdom itu, yang keberadaannya justru sebelum NKRI berdiri, mau dihapus dari sejarah perjuangan berdirinya NKRI yang notabene lembaga-lembaga pendidikan tersebut. adalah didirikan orang-orang NU ?

4. Untuk pejabat setingkat menteri kok suka dengan wacana, mestinya dikaji dulu, hasilnya 99,9 % positif artinya yang dirugikan hanya sedikit sekali, baru ditetapkan kemudian dimumkan, kalau wacana kan....bergurau itu ?

5.Bapak Presiden masih ingat apa tidak dengan perjuangan Indonedia merdeka ? Siapa penyuplai terbesar dalam perjuangan Indonedia menjadi NKRI

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.