Rabu, 02 November 2016

Demo 4 November Sebagai HARI KEAGUNGAN AL- QURAN Di Indonesia

Mencetak Sejarah Pada 4 November 2016

demo 4 november 2016
Jamaah Payakumbuh to Jakarta ( foto by: Uzma Payakumbuh )

Melihat dan membaca berita-berita tentang segala hal mengenai tanggal 4 November 2016 yang berserakan di dunia maya, di google, di medsos dan di " dunia lainnya "  membuat kita sebagai makmum ( pengikut ) Alquran merasa perlu membuat sebuah gebrakan untuk membuat hari yang ( akan ) bersejarah tersebut selalu di ingat, di kenang dan di catat dalam sejarah bangsa Indonesia. Hal seperti ini jarang atau mungkin tidak pernah terjadi sejarah maupun prasejarah nusantara sekalipun, HARI PEMBELAAN AKBAR ALQURAN. Berbondong-bondong para pengagung Alquran dari segala penjuru Indonesia akan datang untuk " mengeroyok " Jakarta, sehingga jakarta di prediksi akan penyok  hingga tak bisa bergerak lagi alias macet super total demi untuk membela kitab suci yang telah di nodai harga dirinya oleh seorang pejabat non muslim.

Alquran adalah satu-satunya yang bukan makhluk ( ciptaan ) yang bisa kita jumpai di dunia ini, kita bisa lihat alam semesta raya ini dan semuanya adalah makhluk ciptaan, dari A hingga Z, dari yang terkecil hingga yang terbesar, dari yang tampak hingga yang tak tampak, dan semuanya adalah makhluk ciptaan. Dari semua apa-apa yang terdapat di jagad ini hanya Alquran saja yang tidak diciptakan ( makhluk ) tapi kitab suci umat islam tersebut adalah KALAM, perkataan, firman, ucapan Tuhan Semesta Alam pencipta segala sesuatu yang di titipkan untuk ciptaan-Nya ( terutama manusia ) melalui lisan seorang yang ummy ( yang tidak bisa baca tulis ) yaitu Muhammad yang dikenal sebagai Al-Amin ( orang yang sangat bisa untuk di percayai ).

Jika Firman Tuhan, Kalam Ilahi tersebut di lecehkan atau di anggap sebagai media pembodohan wajar saja jika para pengagungnya sewot, merasa tersinggung harga dirinya, karena sebuah kitab suci adalah lambang atau boleh dikatakan sebagai penanda kesucian atau kehormatan sebuah agama, coba kita periksa sekarang agama mana ( terutama agama samawi ) yang hingga saat ini yang kitab sucinya masih utuh, terjaga dan terpelihara keaslian kitab sucinya selain islam. ini berarti islam masih punya harga diri dan kehormatan yang tak bisa dianggap main-main dan diremhkan oleh pemeluknya sendiri apalagi oleh yang bukan pemeliknya. Agama lain yang memilki kitab suci selain islam sudah " ternoda keseluruhannya wajar saja jika para pemeluknya enteng saja meremahkan agamanya, tempat ibadahnya, pemuka agamanya bahkan kitab suci mereka. kita bisa lihat di video atau film-film barat mereka sangat enteng sekali melecehkan agama, pendeta tempat ibadah dan kitab suci mereka, bagi pemeluknya itu bukan masalah karena memang agama tersebut sudah ternoda sebelumnya.

Tapi bagi agama islam tidak demikian, Ada sebagian orang yang membuat film penghinaan terhadap islam, lalu apakah hal tersebut diterima oleh pemeluknya, tidak. tanpa dikomando hal tersebut membuat semangat jihad dan perlawanan berkobar dari seluruh penjuru dunia. Begitupun saat ini di Indonesia, ketika Ahok dengan jelas mengatakan alquran sebagai media pembodohan umat tentu hal ini akan membuat pemeluknya merasa di lecehkan karena kitab suci tersebut masih suci, terjaga dan tak pernah berubah dari 14 abad yang lalu. Coba seandainya alquran adalah kitab yang telah diubah-ubah isinya keberbagai versi seperti Injil, ditambah dan dikurangi sesuai kebutuhan atau pesanan serta permintaan pihak tertentu maka reaksi dan aksi demo 4 November tidak begitu greget karena yang mereka bela memang sudah ternoda dan tak punya nlai lagi. tanggal 4 masih beberapa hari lagi, tapi aura dan greget demo ini sudah sangat terasa. Tidak main-main, para pemain dari demo ini melibatkan orang-orang penting, tokoh-tokoh masyarakta serta para petinggi negara ini.

Saran Untuk Ahok

Pak Ahok kalu ingin luwes atau aman-aman saja untuk menghina atau meremahkan Alquran, jalan satu-satunya adalah rubah dulu isinya, hilangkan kesucian dan keasliannya, sehingga takkan adalagi yang akan membelanya, kecuali hanya orang yang berkepentingan saja dengan Alquran editan tersebut. Ini sebuah tantangan untuk Ahok beserta seluruh follower setianya, tantangan yang memang tetulis didalam Alquran sendiri. Nah, untuk pak Ahok selamat bertugas dan berusaha untuk merubah Alquran baik itu isinya, susunannya, tajwidnya atau mungkin tafsirannya. Tapi pak Ahok mesti tau, Alquran itu adalah Kalam Ilahi yang telah dijamin keasliannya dan kesuciannya hingga kiamat kelak serta beribu-ribu malaikat yang menjaga setiap hurufnya ditambah lagi dengan ribuan bahkan jutaan para penghapal ( Hafiz Quran ) yang bertebaran di muka bumi ini yang mustahil sekali rasanya untuk merubah Alquran walaupun hanya hanya satu titik saja yang tanpa diketahui oleh para pembelanya.


Demo besar-besaran yang rencananya akan diadakan hari Jum'at 4 November 2016 di Jakarta bertujuan untuk untuk menyeret Ahok sebagai terdakwa dan untuk menjaga kewibawaan alquran sebagai kitab suci yang terjaga kehormatannya. Demo yang di prediksi oleh para pakar dapat mengulang kembali terjadinya peristiwa 98 disaat para mahasiswa menjatuhkan Soeharto dari kursi kepresidenan. Tapi uniknya demo 4 november ini bukanlah demo bermuatan politik, bisnis, kepentingan kelompk maupun kepentingan dunia lainnya, tapi unjuk rasa untuk menegakkan kebenaran yaitu menyeret ahok yang telah melecehkan isi kandungan alquran, yang Ahok ini sepertinya dilindungi oleh oleh orang-orang tertentu yang presiden saja tak kuasa untuk menegurnya. hal inilah yang membuat kekecewaan umat islam, dan membuat geram para pembelanya.

Sebagai pengingat bagi generasi kedepan serta sebagai pelajaran bagi umat lain ada baiknya tanggal 4 November diperingati sebagai HARI KEAGUNGAN ALQURAN. Bukan berarti dihari-hari yang lain Alquran tidak agung tapi sebagai penghambat bagi orang yang ingin melecehan Alquran utuk berpikir dua kali sebelum melaksanakan niatnya melecehkan kitab suci umat islam tersebut, jika tetap dilaksanakannya juga tentu kejadian serupa akan terjadi lagi dan mungkin akan lebih besar dan lebih " berbahaya "lagi.

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.